Ketua DPR Sesalkan Penggusuran Tamansari Bandung Ricuh 

Puan mengharapkan penggusuran dijalakankan dengan proses yang baik.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Des 2019, 23:12 WIB
Diterbitkan 13 Des 2019, 23:12 WIB
Tok, Puan Maharani Resmi Jadi Ketua DPR 2019-2024
Ketua DPR RI 2019-2024 Puan Maharani mengetuk palu saat memimpin sidang paripurna di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019). Sesuai hasil rapat konsultasi dan perwakilan parpol pimpinan DPR Puan Maharani dari PDIP resmi sebagai Ketua DPR RI. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPR RI Puan Maharani menyayangkan penggusuran di Tamansari, Bandung diwarnai kericuhan. Dalam pandangan dia, penggusuran dapat berjalan damai dan mengedepan musyawarah.

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) ini pun mengharapkan penggusuran dijalakankan dengan  proses yang baik.

"Jangan sampai setiap penggusuran itu merugikan masyarakat kemudian dilakukan secara semena-mena," ungkapnya, Jakarta, Jumat (13/12/2019).

Dia mengatakan, harus melihat lebih dalam lagi terkait masalah tersebut. Dengan begitu dapat mengetahui akar permasalahannya.

"Karenanya harus ada pertimbangan-pertimbangan yang mengkaitkan apakah ini tidak bisa dilakukan secara musyarawah atau ini memang terjadi hal-hal provokasi dan lain-lain," ujarnya.

Diketahui, Pemerintah Kota Bandung mengeksekusi bangunan di kawasan RW 11, Kelurahan Tamansari. Penggusuran dilakukan sebagai langkah penertiban aset lahan untuk melanjutkan proyek pembangunan rumah deret. Proses penggusuran mendapat penolakan dari warga. Warga menilai status hukum lahan masih berproses di pengadilan.

Bentrok Satpol PP dengan Warga

Dari pantauan, suasana panas sudah dimulai saat ratusan anggota Satpol PP dari Pemerintah Kota Bandung dibantu anggota Polisi dan TNI mendatangi lokasi. Akses masuk menuju kawasan pemukiman ditutup. Petugas dan perwakilan warga sempat melakukan dialog

Pihak warga meminta pemerintah menunda penggusuran karena mereka belum memiliki tempat tinggal pengganti. Sedangkan Satpol PP menggunakan argumen menjalankan perintah dari atasan.

Akhirnya, Satpol PP memasuki kawasan warga. Beberapa bangunan dirobohkan dengan alat berat. Resistensi warga terhadap pembongkaran bangunan mendapat bantuan dari kelompok pemuda dengan atribut serba hitam.

Di tengah proses pembongkaran, banyak warga yang berteriak meminta penggusuran tidak dilakukan.

"Tidak punya hati kalian," teriak salah seorang warga.

Di titik lain, anggota Satpol PP dan sejumlah pemuda terlibat bentrok. Beberapa di antara mereka terlihat melemparkan benda di antara kerumunan. Polisi mengamankan sejumlah orang untuk dimintai keterangan ke Mapolrestabes Bandung.

 

Reporter: Wilfridus Situ Embu

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya