BNPT Gandeng Seniman Tangkal Penyebaran Radikalisme

Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius mengatakan, budaya milik bangsa Indonesia sesungguhnya adalah budaya yang sangat majemuk dan beragam.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Des 2019, 09:54 WIB
Diterbitkan 15 Des 2019, 09:54 WIB
Kepala BNPT
Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Komjen Suhardi Alius menyambut, baik komunitas seniman yang turut serta dalam memperkuat nasionalisme guna menangkal radikalisme.

Suhardi mengatakan hal itu dalam dialog kebangsaan dengan tema Intoleransi dan Radikalisme dalam Perspektif Kebudayaan, Sabtu 14 Desember 2019.

"Sekarang komunitasnya (seniman dan budayawan) ini luar biasa, beragam, dari berbagai macam komunitas juga tadi di sini ada perwakilannya. Ternyata responnya sangat baik dan tentunya kita berharap banyak yang seperti ini dan tidak boleh berhenti. Karena ini adalah komunitas yang mendukung kita untuk mereduksi itu (intoleransi dan radikalisme)," ujar Suhardi seperti dilansir dari Antara, Minggu (15/12/2019).

Ia mengatakan, budaya yang dimiliki bangsa Indonesia sesungguhnya adalah budaya yang sangat majemuk dan beragam, karena Indonesia ini terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, dan budaya. Tetapi bermacam perbedaan yang dimiliki bangsa ini dirusak oleh intoleransi dan radikalisme negatif yang semakin menguat.

"Seharusnya masalah intoleransi ini harus sudah selesai. Karena di bangsa ini ada hal lain yang perlu diurusi seperti berkompetisi dengan negara lain di seluruh dunia. Kalau kita sibuk dengan masalah itu (perbedaan) saja dan tidak bisa diselesaikan dengan baik, akan sulit kita untuk berkompetisi," tutur katanya.

Oleh karenanya mantan Kabareskrim Polri ini menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan oleh para budayawan dalam rangka menguatkan kembali semangat kebangsaan bangsa ini. Apalagi para seniman dan budayawan ini memiliki komunitas yang beragam dan dan kuat di daerahnya.

"Jadi saya di sini tadi untuk sharing mengenai masalah intoleransi dan radikalisme yang terjadi di Indonesia dan bagaimana cara pengentasannya. Oleh sebab itu saya senang sekali diundang ke sini, karena ini adalah komunitas yang mendukung kita bagaimana mereduksi itu semua," katanya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya