Fakta-Fakta Meninggalnya Mahasiswa di Jakarta saat Ikuti Menwa Kampus

Mahasiswa itu meninggal saat mengikuti kegiatan pradiksa di kampusnya pada Jumat dan Sabtu, 13-14 Desember 2019.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 16 Des 2019, 14:36 WIB
Diterbitkan 16 Des 2019, 14:36 WIB
ilustrasi-mayat-130728b.jpg
Ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta - Seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta di Jakarta Timur, Bagaskara, dikabarkan meninggal dunia saat mengikuti pelatihan Pradiksa Resimen Mahasiswa atau menwa di kampusnya.

Sumber Liputan6.com menyebut, sebelum meninggal korban sempat pingsan saat mendapat pelatihan. Korban merupakan mahasiswa Jurusan Hukum angkatan 2019.

Meninggalnya mahasiswa itu juga sudah dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Kombes Yusri Yunus. "Iya benar," ucapnya saat dikonfirmasi.

Yusri mengatakan, korban meninggal saat mengikuti kegiatan pradiksa di kampusnya pada Jumat dan Sabtu, 13-14 Desember 2019.

Apakah mahasiswa meninggal dunia karena kasus perpeloncoan? Berikut fakta-faktanya dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sudah Terlihat Sakit

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Kabid Humas Polda Metro Komber Yusri Yunus menyatakan, korban meninggal saat mengikuti kegiatan pradiksa di kampusnya pada Jumat dan Sabtu 13-14 Desember 2019.

Yusri menyatakan, korban sudah terlihat sakit saat dibangunkan panitia acara pada Sabtu pukul 04.30 WIB untuk salat subuh.

Kondisi lemas korban juga terlihat saat mengikuti kegiatan baris-berbaris pagi harinya sekitar jam 09.00 WIB.

"Sudah disarankan untuk istirahat sama panitia. Tapi korban masih ingin mengikuti kegiatan," ujarnya, Senin, Jakarta (16/12/2019).

 

Dilarikan ke RS

Ilustrasi rumah sakit/Pixabay StockSnap
Ilustrasi rumah sakit/Pixabay StockSnap

Menurut Yusri, karena kondisinya yang tidak sehat, korban pun akhirnya dipisahkan dari peserta lain. Bagaskara sempat tdur satu jam dan diberikan pertolongan dengan diberi obat panadol.

"Karena kondisi makin tidak memungkinkan akhirnya pada 11.30 korban dibawa ke RSUD Cempaka Putih, tapi tidak tertolong," kata Yusri.

 

Tak Ada Tanda Kekerasan

Kekerasan terhadap perempuan
Ilustrasi Kekerasan terhadap perempuan/ Tumisu from Pixabay

Polisi memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh mahasiswa bernama Bagaskara tersebut.

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan, sementara penyidik sedang memeriksa saksi-saksi," kata Yusri.

Yusri mengatakan, pagi tadi dari Polres Jakarta Timur sudah cek ke rumah sakit. Jenazah rencananya akan diambil oleh pihak keluarga.

"Rencana akan diambil jenazahnya oleh keluarga setelah divisum," jelas Yusri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya