Gunung Anak Krakatau Erupsi Tiga Kali Pagi Ini

Hingga pukul 24.00 malam tadi, Senin 30 Desember 2019, setidaknya Gunung Anak Krakatau (GAK) telah erupsi 18 kali.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 31 Des 2019, 12:17 WIB
Diterbitkan 31 Des 2019, 12:17 WIB
Begini Penampakan Erupsi Gunung Anak Krakatau
Aktivitas Gunung Anak Krakatau dari udara yang terus mengalami erupsi, Minggu (23/12). Tsunami yang menerjang wilayah Selat Sunda, Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan merusak ratusan bangunan dan kapal. (Liputan6.com/Pool/Susi Air)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pada Selasa (31/12/2019) pagi. Tercatat ada tiga kali erupsi.

"Kemarin asap kawah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 200-2.000 meter di atas puncak kawah. Sedangkan malam hingga pagi tadi masih kabut, tidak teramati (ketinggian semburan kolom abunya)," kata Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Andi Suandi, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Selasa (31/12/2019).

Berdasarkan data yang dikirimkan oleh Andi, tercatat amplitudonya 41-55 mm dengan durasi 36 detik sampai 3.770 detik. Kegempaan terjadi satu kali, dengan amplitudo 27 mm dan lamanya 62 detik. Lalu Tremor menerusnya terekam dengan amplitudo tiga hingga 55 mm.

Pihak PVMBG mengimbau agar nelayan, masyarakat dan wisatawan tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius dua kilometer dari gunung berapi di Selat Sunda tersebut.

"Selama mematuhi jarak aman, Insyaallah aman," terangnya singkat.

Sementara itu, hingga pukul 24.00 malam tadi, Senin 30 Desember 2019 setidaknya Gunung Anak Krakatau (GAK) telah erupsi 18 kali.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Status Waspada

Penampakan Volume Gunung Anak Krakatau yang Menyusut
Pengamatan Gunung Anak Krakatau dilihat dari Dusun Tiga Regahan Lada, Pulau Sebesi, Lampumg Selatan, Senin (31/12). Pengamatan PVMBG, tinggi gunung dari permukaan air laut hanya tersisa 110 meter. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, mengalami erupsi dan menyemburkan kolom abu setinggi 1.000 meter pada Selasa (31/12/2019) pukul 06.51 WIB.

Hal ini disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Dalam siaran persnya, PVMBG menyatakan mengamati adanya kolom abu tebal berwarna kelabu hingga hitam dengan tinggi 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 1.157 meter di atas permukaan laut saat Gunung Anak Krakatau itu meletus. Kolom abu itu condong ke arah selatan. Demikian dilansir dari Antara.

Seismogram merekam erupsi dengan amplitudo maksimum 41 mm dan durasi 1 menit 33 detik. Menurut PVMBG, suara dentuman tidak terdengar selama erupsi.

Gunung Anak Krakatau saat ini masih dalam Status Waspada (Level II). PVMBG menyarankan warga dan wisatawan tidak mendekati area dalam radius dua kilometer dari kawah.​​

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya