Liputan6.com, Banten - Banjir bandang dan longsor terjadi di Kabupaten Lebak, Banten saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Rabu 1 Januari 2020 lalu. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, delapan orang tewas dan tujuh lainnya hilang dalam bencana tersebut.
Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo menuturkan, banjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah di Lebak, selain dipicu hujan lebat, juga disebabkan galian tambang.
Baca Juga
"Tambang-tambang tersebut menampung air dengan debit yang tinggi," jelas Doni di Gudang BNPB, Bekasi, Sabtu (4/1/2020).
Advertisement
Doni tidak menyebutkan tambang tersebut jenis apa. Namun ia mengatakan, letak tambang itu ada di kawasan Taman Nasional Halimun Salak.
Di samping itu, ia melanjutkan, banjir bandangjuga kemungkinan disebabkan terjadinya penyumbatan aliran sungai di sekitar wilayah tersebut.
"Anak-anak sungai yang ada di bagain hulu, mungkin ada penutupan aliran air. Dan tidak kuat lagi akhirnya pecah. Dan itulah yang menyapu seluruh kawasan di Desa Cipanas, Kecamatan Labak Gadung," ucapnya.
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Geser Sungai
Banjir bandang di wilayah Lebak, kata Doni, telah menyapu rumah-rumah yang ada di sekitar aliran sungai. Bahkan sampai membuat sungainya bergeser.
"Jadi kita menyaksikan sebuah kejadian luar biasa. Tapi kita masih bersyukur karena korbannya tidak banyak karena sebagian sudah lebih awal dievakuasi," jelas dia mengakhiri.
Advertisement