Said Aqil: 1.000 Lebih WNI Terkontaminasi ISIS, Pemerintah Jangan Kecolongan

Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj tidak menampik pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang menyatakan bahwa 187 WNI diduga terlibat jaringan teroris internasional ISIS.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jan 2020, 18:09 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2020, 18:09 WIB
Ilustrasi ISIS
Ilustrasi ISIS (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj tidak menampik pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang menyatakan bahwa 187 WNI diduga terlibat jaringan teroris internasional ISIS. Dia mengatakan, terdapat lebih dari 1.000 WNI yang tergabung ISIS.

"Iya, kalau saya katakan 1.000 lebih yang bergabung ISIS saya tahu," kata Said Aqil di Gedung PGI, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1/2019).

Dia pun mempersilakan pemerintah untuk mengurus hal tersebut. Tetapi dia menilai seharusnya para WNI yang terkontaminasi jaringan teroris seperti ISIS harus disaring kembali.

"Menurut saya, lihat dulu, mereka sudah betul-betul menyesali, betul-betul kalau kembali pulang berjiwa nasionalis, silakan. Mereka kan meninggalkan Indonesia dalam rangka membangun khilafah di sana," kata Said.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Harus Serius

PBNU dan Bulog Luncurkan Rumah Pangan Santri
Ketum PBNU Said Aqil Siroj memberikan sambutan saat peluncuran Rumah Pangan Santri di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (3/10). PBNU dan Bulog meluncurkan Rumah Pangan Santri yang dapat diakses melalui aplikasi di ponsel pintar. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Pemerintah, lanjut dia, harus terus tegas terkait program deradikalisasi. Jangan sampai para WNI terkontaminasi kembali.

"Harus betul-betul serius menanganinya. Jangan cuma abal-abal. Nanti kecolongan. Alasan kecolongan, minta maaf," kata Said.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya