Liputan6.com, Tangerang - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mendatangi langsung demo santri di Jalan Kampung Melayu Tangerang. Dia mencoba menenangkan ratusan santri dan warga dari Kecamatan Kosambi dan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.
Setibanya di lokasi kejadian, dia langsung naik ke mobil komando, meminta izin untuk berorasi, menjawab aspirasi warganya.
Advertisement
"Kami sepakat, sesuai dengan Peraturan Bupati, membatasi truk material untuk tidak beroperasi di jam siang sampai jam 10 malam," kata Zaki, Rabu (15/1/2020).
Advertisement
Bahkan, lanjutnya di hadapan ratusan warga, dia sudah bersurat ke tiga institusi Polres. Seperti Polresta Tangerang, Polres Metro Tangerang Kota dan Polres Tangerang Selatan, untuk dilakukan rapat kordinasi kembali pada hari Senin pekan depan.
"Saya tegaskan, kordinasi akan dilakukan dengan aparat kepolisian untuk meningkatkan, merevisi Perbup 47, agar lebih tegas lagi,"kata Ahmed Zaki.
Lalu, portal di Jalan Kampung Melayu tersebut akan segera dipasang. Dia berharap, portal tersebut dipelihara warga juga, agar truk bertonase besar tak lagi bisa melintas.
Dia juga menjawab kegundahan warga, mengenai proses hukum sopir truk yang menjadi tersangka penabrak santriwati pada Selasa pagi, 14 Januari 2020.
"Bersama Kapolres, saya sudah kordinasi mengenai penindakan hukum terhadap pelanggar tersebut. Kita juga harus menghargai proses hukumnya," kata Zaki.
Zaki pun meminta dukungan warga dan santri, agar bersama-sama membantu pemerintah daerah setempat untuk memelihara fasilitas seperti portal. Agar penegakan Perbup 47 tersebut, bisa ditegakan tanpa ada kelemahan.
Aksi bupati tersebut pun membuat luluh warganya. Semula berorasi agar dicopot saja Zaki dari jabatannya, kini berganti sorakan dukungan.Â
Demo
Ratusan santri dari berbagai pesantren di Teluknaga, Kosambi, Kabupaten Tangerang, demo dan menutup Jalan Kampung Melayu. Aksi tersebut merupakan buntut adanya santri yang tertabrak truk tanah hingga lumpuh.
Pantauan di lokasi unjuk rasa, ratusan santri tampak mengenakan baju serba putih sambil berselawat. Sebagian massa tampak duduk di tengah jalan, dan sebagian lainnya berdiri.
Aksi protes tersebut pun melumpuhkan Jalan Kampung Melayu yang menghubungkan Kota Tangerang dengan Kabupaten Tangerang. Bahkan, lalu lintas di jalan tersebut benar-benar mati karena ditutup massa.
Kepolisian setempat terpaksa memutarbalikan kendaraan yang mau menuju Teluknaga, Kabupaten Tangerang ataupun sebaliknya.
Ratusan santri yang duduk di aspal sambil mendengarkan orasi yang disuarakan oleh orator meminta Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar turun dari jabatannya lantaran dinilai tidak bisa menerapkan Peraturan Bupati soal jam operasional truk tanah atau kendaraan bermuatan besar.
"Turunkan bupati! Turunkan bupati! Turunkan bupati!," teriak kompak para santri dipimpin oleh sang orator, Rabu (15/1/2020).
Advertisement