Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Ma'ruf Amin menghadiri wisuda sarjana strata satu (S1) angkatan XXIII Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Shalahuddin Al-Ayyubi Jakarta. Dalam kesempatan tersebut Ma'ruf meminta para sarjana untuk memiliki tiga hal, yaitu akhlak, kompetensi, dan komitmen bangsa.
"Para pendiri Republik ini meyakini posisi akhlak dalam masyarakat dan negara sangat penting," kata Ma'ruf di Gedung Serba Guna 1 Asrama Haji, Pondo Gede, Jakarta Timur, Minggu (26/1/2020).
Dia menjelaskan, keberadaan akhlak penting dalam penggelolaan negara yang baik. Sementara moralitas akhlak, kata dia, akan jadi modal global yang tidak dapat dipisahkan.
Advertisement
Kemudian, dia menjelaskan era 4.0 saat ini akan berdampak negatif dan positif. Dampak positif akan terjadi jika dilakukan dan diakomadasi secara universal dan bermanfaat.
"Namun, perubahan tersebut bisa membawa dampak negatif. Misal keserakahan, materialisme dan hedonisme yang tidak disertai dengan moralitas sehingga menghasilkan sikap tidak terpuji seperti korupsi dan manipulasi," ungkap Ma'ruf.
Wapres juga menjelaskan, para sarjana dan pendidik harus memiliki kompetensi. Jika tidak, nantinya para sarjana akan sulit mendapatkan pekerjaan. Padahal, menurut Wapres, saat ini pertumbuhan industri yang membutuhkan para sarjana yang handal sangat tinggi.
"Hal ini akibat tidak jelinya lembaga pendidikan menangkap kebutuhan pasar tenaga kerja," kata Ma'ruf.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tenaga Kerja Unggul
Karena itu, lanjut Wapres, pemerintah saat ini sedang membangun sosok tenaga kerja yang maju untuk Indonesia unggul.
"Penguasaan kompetensi spesifik bagi peserta didik harus jadi bagian penting yang harus dikedepankan oleh pendidik dan lembaga pendidikan," ungkap Ma'ruf.
Reporter: Intan Umbari Prihatin/Merdeka.com
Advertisement