Wali Kota: WNI dari Wuhan Hanya Transit di Batam

Wali Kota masih belum memastikan waktu kedatangan pesawat dari Wuhan.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Feb 2020, 16:35 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2020, 16:35 WIB
Menlu Retno Marsudi, Menkes Terawan, dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto melepas 42 relawan penjemput WNI di Wuhan, Sabtu (1/2/2020).
Menlu Retno Marsudi, Menkes Terawan, dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto melepas 42 relawan penjemput WNI di Wuhan, Sabtu (1/2/2020). (Liputan6.com/ Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 245 warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China yang kembali ke Tanah Air hanya akan transit di Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, untuk melanjutkan penerbangan ke Bandara Raden Sadjad Ranai Natuna.

"Langsung, ganti pesawat," kata Wali Kota Batam, Muhammad Rusi usai rapat di Bandara Hang Nadim Batam, Sabtu (1/2/2020) seperti dilansir Antara.

Hal itu sesuai dengan permintaannya, agar WNI dari Batam harus langsung dibawa ke Natuna.

WNI tersebut tidak boleh keluar bandara, tidak juga menunggu di ruang tunggu, melainkan langsung ke pesawat.

Ia menyebutkan Pemkot Batam mengikuti arahan pemerintahan pusat untuk membantu pemulangan WNI dari China. "Untuk menyelesaian permasalahan pemulangan saudara kami Indonesia yang ada di Wuhan," tambah dia.

Wali Kota masih belum memastikan waktu kedatangan pesawat dari Wuhan. Pemkot Batam, kata dia masih menunggu perintah lanjutan untuk evakuasi dari Wuhan ke Batam dan ke Natuna.

"Kami belum dapat kepastian slot pesawat ada di sana. Otoritas pemerintah di sana stand by menunggu," kata dia.

 


Dikarantina di Natuna

Situasi Wuhan Saat Diisolasi Akibat Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. (Chinatopix via AP)

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, WNI dari Wuhan ini akan dikarantina di Natuna, Kepulauan Riau. Sebab, berdasarkan aturan internasional, Indonesia harus memiliki sarana dan prasarana untuk mendukung protokoler kesehatan dalam evakuasi warga dari Wuhan.

Salah satu sarana dan prasarana yang diwajibkan adalah tempat isolasi. Setelah berunding dan melakukan analisa, Natuna terpilih menjadi lokasi karantina WNI dari Wuhan.

"Lokasi yang terbaik dan terpilih adalah Natuna," ujar Hadi, dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu.

Menurut dia, ada sejumlah pertimbangan, pemerintah memilih Natuna sebagai tempat karantina para WNI dari Wuhan ini.

Pertama, pangkalan militer Natuna memiliki fasilitas rumah sakit yang mumpuni. Selain itu, letak rumah sakit di pangkalan militer tak jauh dari hanggar. Rumah sakit ini mampu menampung hingga 300 orang.

"Natuna adalah pangklalan militer yang memiliki fasilitas rumah sakit dan memiliki runway yang berdekatan dengan wilayah karantina. Mampu menampung 300 orang, termasuk dapur," kata Hadi soal karantina WNI dari Wuhan.

Tempat itu juga terisolasi karena jauh dari pemukiman warga. Jarak pangkalan militer dengan pemukiman warga, berkisar 6 kilometer.

"Jarak dari hanggar itu sendiri sampai ke tempat penduduk kurang lebih 5-6 km. Menuju sarapa prasarana, ada dermaga itu 6 km. Hasil penilaian itu, Natuna memiliki syarat untuk protokoler kesehatan," tutur Hadi soal tempat karantina WNI dari Wuhan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya