Gus Sholah Meninggal, Romo Benny: Indonesia Kehilangan Ulama Pejuang HAM

Kepergian Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah untuk selama-lamanya meninggalkan duka mendalam.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 03 Feb 2020, 09:18 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2020, 09:18 WIB
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Salahuddin Wahid atau Gus Sholah. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Salahuddin Wahid atau Gus Sholah. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Kepergian Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah untuk selama-lamanya meninggalkan duka mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia tak terkecuali Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP RI Romo Benny Susetyo.

Romo Benny mengatakan Indonesia telah kehilangan salah satu figur ulama sekaligus pemimpin umat yang memiliki visi kemanusian dan memperjuangkan HAM, nilai demokrasi dan pluralisme.

"Kita kehilangan tokoh besar setia pada perjuangan nilai agama untuk kemanusian. Kita kehilangan tokoh memberikan keteladan dalam memperjuangkan demokrasi dan HAM," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (3/2/2020).

Romo Benny mengenang kembali pertemuan dengan Almarhum bersama para tokoh kala berdiskusi guna menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Papua.

"Bersama Gus Sholah waktu bertemu dengan para uskup Papua untuk mencari solusi perdamaian," ujar dia.

Sejak saat itu perjumpan cukup intensif mengatasi konflik Ambon dan Paso bersama dengan tim lintas agama.

Pertemuan itu pun semakin intens. Terakhir bersama beliau dalam gerakan moral para tokoh lintas agama mengingatkan kekuasan agar bertindak adil.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video di bawah ini:


Jaga Bhineka Tunggal Ika

Menurut Romo Benny, Almarhum figur yang teduh dan pikiran jernih mencermati dinamika bangsa. Beliau juga konsisten dalam masalah memperjuangkan nilai kemanusian yang universal dan selalu berupaya menjaga agar bangsa ini selalu tunduk konsitusi.

"Dalam dialog Tebuireng menjelang pilres beliau berpesan agar bangsa tetap menjaga bhineka tungal ika dan mendepankan rekonsialisi," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya