Masuk Kalender Even Nasional, Festival Cap Go Meh di Bogor Bakal Lebih Meriah

Bima meminta penyelenggaraan harus ditingkatkan, mulai kualitas kegiatan, kebersihan, pengaturan lalu lintas dan terutama ketertiban keamanan.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 04 Feb 2020, 20:19 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2020, 20:19 WIB
Kemeriahan Perayaan Cap Go Meh di Bogor
Arak-arakan atraksi liong perayaan Cap Go Meh melewati Jalan Suryakencana, Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/2). Acara ini dipusatkan di Wihara Dhanagun. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Gelaran Festival Cap Go Meh di acara Bogor Street Festival akan kembali digelar. Namun ada yang spesial pada even yang akan diselenggarakan Sabtu, 8 Februari 2020 mendatang. Festival yang mengusung tagline "Ajang Budaya Pemersatu Bangsa" telah masuk dalam kalender kegiatan (callender of event) di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Yang berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini event Bogor Street Festival CGM 2020 masuk 100 Calendar of Events (CoE) nasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," ungkap Bima, Senin (3/2/2020).

Masuknya Bogor Street Festival dalam calendar event nasional, lanjut Bima, pemerintah pusat turut membantu mempromosikan acara tersebut. Tak hanya itu, Pemerintah Kota Bogor juga mengucurkan Rp 500 juta setidaknya untuk 25 sanggar budaya dalam gelaran.

Dengan demikian, ia meminta penyelenggaraan harus ditingkatkan, mulai kualitas kegiatan, kebersihan, pengaturan lalu lintas dan terutama ketertiban keamanan.

"Standar kita harus lebih tinggi lagi kualitasnya dari tahun kemarin, karena Pemerintah Pusat juga bantu terkait promosinya, kalau nilainya turun lagi repot. Ini agar bisa memberikan kesan yang baik pula di mata warga Bogor atau bahkan wisatawan dari dalam maupun luar negeri," terangnya.

Ketua Pelaksana Bogor Street Festival 2020, Arifin Himawan mengatakan, event ini masih mengusung tagline ‘Ajang Budaya Pemersatu Bangsa’ dengan tema ‘Looking Eastward’. Dengan tema tersebut dapat diterjemahkan dalam arti luas dan beragam.

Tidak hanya melihat ke satu arah saja tapi harus bisa menatap ke semua, tanpa kecuali ke arah Timur. Hal lain, tema tersebut diambil, karena bangsa Indonesia merupakan bagian dari Asia Timur, yang diperhitungkan dunia.

"Menunjukkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan makna peradaban bangsa ketimurannya. Secara filosofi, menatap ke timur juga sebagai simbol matahari terbit, sumber dan pembawa kecerdasan," ujar Arifin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Gandeng Pihak Hotel

Sementara itu, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor Yuno Abeta Lahay menyebutkan, rata-rata okupansi hotel di Kota Hujan mulai meningkat yakni di angka 61,3 persen untuk reservasi 8 Februari 2020.

"Sampai kemarin dari member 59 hotel, baru masuk data 31 hotel. Tapi pengalaman dari tahun ke tahun, okupansinya cukup baik. Kebetulan event Bogor Street Festival tahun ini jatuh di hari Sabtu, jadi kemungkinan okupansi bisa terserap maksimal,” beber Yuno.

Dalam momen ini, hotel-hotel di Kota Bogor juga membuat paket khusus, salah satunya pihak hotel bekerjasama biro perjalanan menyediakan kendaraan untuk menuju lokasi wisata.

"Misalnya dari pagi kunjungan tour heritage, kulineran, sorenya nonton CGM, malamnya stay. Video-video promosi Bogor Street festival juga sudah kita tayangkan di internal hotel, LED display dan room tv kamar,” terang dia.

Sementara itu, kegiatan Bogor Street Festival CGM 2020 rencananya akan dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, duta besar Bulgaria, duta besar Afghanistan, Taipei Economic and Trade Office (TETO) dan lain sebagainya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya