Istana Bantah Tudingan China, Indonesia Berlebihan Hadapi Virus Corona

Juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman, membantah pemerintah Indonesia terlalu berlebihan dalam mengantisipasi penyebaran virus Corona yang berasal dari Kota Wuhan, China.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 05 Feb 2020, 16:12 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2020, 16:12 WIB
Fadjroel Rahman
Mantan aktivis Fadjroel Rahman meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Senin (21/10/2019). Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menjanjikan bakal mengenalkan para calon menterinya hari ini atau sehari setelah pelantikan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman, membantah pemerintah Indonesia terlalu berlebihan dalam mengantisipasi penyebaran virus Corona yang berasal dari Kota Wuhan, China. Menurut dia, langkah yang diambil pemerintah juga dilakukan oleh negara-negara lainnya.

"Tidak. Karena tindakan pemerintah Indonesia juga dilakukan oleh pemerintah lain di dunia," kata Fadjroel di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Sebelumnya, Dubes China Xiao Qian menyayangkan langkah Indonesia yang membatasi impor dan menyetop sementara penerbangan dari dan ke Negara Tirai Bambu. Hal itu untuk mencegah virus Corona masuk ke Indonesia.

Fadjroel mengaku belum mengetahui sampai kapan waktu pembatasan itu. Namun, dia memprediksi sejumlah larangan itu dicabut ketika organisasi kesehatan dunia menyatakan China aman.

"Hingga nanti saatnya akan dicabut oleh WHO, berupa pelarangan yang terkait merebaknya virus Corona tersebut," ujar dia.

Dia menjelaskan, pelarangan impor hanya untuk komoditas tertentu, seperti hewan hidup. Sementara terkait larangan penerbangan Indonesia-China, Fadjroel menuturkan bahwa hal itu dilakukan banyak negara

"Mulai tadi malam tepat pukul 00.00 WIB, berlaku penundaan sementara dari dan ke Indonesia, yang berasal dari mainland. Sejumlah negara di dunia melakukan hal itu," jelas Fadjroel.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kata Kedubes China

Staf medis memindahkan seorang pasien dari ambulans ke rumah sakit Jinyintan, tempat pasien-pasien terinfeksi virus corona dirawat di Wuhan, provinsi Hubei, China pada Senin 20 Januari 2020.
Staf medis memindahkan seorang pasien dari ambulans ke rumah sakit Jinyintan, tempat pasien-pasien terinfeksi virus corona dirawat di Wuhan, provinsi Hubei, China pada Senin 20 Januari 2020. (Source: AP)

Sebelumnya, Dubes Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia, Xiao Qian, mengimbau pemerintah Indonesia untuk tidak mengambil tindakan yang berlebihan. Hal ini termasuk soal langkah Indonesia dan sejumlah negara lainnya menyetop penerbangan dari dan ke China

"Menurut kami, dalam situasi ini kita harus tenang, tidak perlu terlalu overreact (bereaksi berlebihan) dan memberikan dampak negatif terhadap perdagangan, investasi, dan pergerakan orang," kata Dubes Xiao, Selasa (4/2/2020).

Dubes Xiao juga menjelaskan bahwa hingga kini, belum ada bukti bahwa virus Corona dapat ditularkan melalui barang-barang impor. Hal yang sama pun juga dinyatakan oleh WHO terkait impor dari China.

"Kami pikir bahwa kalau Indonesia benar-benar ambil tindakan itu akan mengakibatkan dampak negatif," katanya menanggapi keputusan yang baru ini dibuat pemerintah.

Ia khawatir bahwa keputusan seperti itu dapat merugikan hubungan perdagangan antara kedua negara serta memberikan dampak negatif yang sama-sama tidak diinginkan oleh kedua pihak. Dubes Xiao menambahkan bahwa selama ini RI-China adalah tetangga dan sahabat baik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya