Polisi Buka Peluang Olah TKP Ulang Kasus Kematian Akseyna

Hampir lima tahun, polisi belum juga berhasil mengungkap misteri kematian Akseyna di Danau UI.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Feb 2020, 11:06 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2020, 11:06 WIB
Usut Pembunuhan Akseyna, Polisi Sisir Danau UI Gunakan Sonar
Polisi mencari benda yang diyakini mampu mengungkap misteri kematian mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Akseyna Ahad Dori di danau UI. (Liputan6.com/Atem Allatif)

Liputan6.com, Jakarta Kepolisian membuka kemungkinan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang kasus kematian mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Akseyna Ahad Dori. Olah TK ulang akan dilakukan jika ditemukan bukti baru dalam kasus yang berjalan sudah hampir lima tahun ini.

"Seandainya mendapatkan informasi yang baru ataupun mendapatkan fakta-fakta baru dimungkinkan untuk melakukan olah TKP kembali," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono di Jakarta, Jumat 7 Februari 2020.

Menurut Argo, sebagaimana dikutip dari Antara, bahwa olah TKP bisa dilakukan berulang kali untuk mencari alat bukti baru dalam suatu perkara, tak terkecuali dalam kasus Akseyna.

"Jadi olah TKP bisa tidak hanya satu kali, bisa dua kali, tiga kali pun boleh karena kita akan mencari suatu alat bukti yang baru ke depannya," tuturnya.

Ia juga menambahkan bahwa olah TKP ulang bisa terus dilakukan selama kasus tersebut belum dihentikan proses hukumnya.

"Jadi intinya bahwa suatu kasus yang masih berjalan yang belum di-SP3," ujarnya.

Seperti diketahui, polisi hingga kini masih mengusut kematian Akseyna. Polisi belum mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) kasus tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Sempat Diduga Bunuh Diri

Akseyna
Mahasiswa Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori, yang ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga UI. (Facebook Akseyna Ahad Dori)

Akseyna merupakan mahasiswa S1 Jurusan Biologi, FMIPA UI, angkatan 2013. Dia ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga UI pada 26 Maret 2015. Saat ditemukan, Akseyna mengenakan baju hitam lengan panjang dan tas cokelat. Adapun di dalam tasnya terdapat lima batu konblok.

Awalnya, Akseyna diduga bunuh diri karena depresi. Hal itu berdasarkan keterangan dari 15 saksi yang diperkuat dengan temuan di lapangan seperti kondisi jasad dan ditemukan sepucuk surat di rumah kos Akseyna dengan tulisan, "Will not return for eternity, please don't search for existence, my apologies for everything".

Namun hipotesis awal itu terbantahkan setelah Polresta Depok menggandeng penyidik Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri untuk turut membantu mengusut kasus tersebut. Akseyna dipastikan tewas karena dibunuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya