Mahfud Md: Veronica Koman Pengingkar Janji, Dia Punya Utang ke Indonesia

Mahfud menyesalkan sikap Veronica Koman yang seolah-olah bergerak sebagai pembela Papua Merdeka. Menurut dia, sikap Veronica itu justru menjelek-jelakkan Indonesia.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 12 Feb 2020, 14:40 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2020, 14:40 WIB
Jokowi Beri Arahan di Rakornas Karhutla 2020
Menko Polhukam Mahfud Md memberikan paparan kepada para peserta Rapat Koordinasi Nasional Kebakaran Hutan dan Lahan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (6/2/2020). Mahfud Md mengklaim luas kebakaran hutan pada 2019 berkurang hingga 1,5 juta hektare dibanding pada 2015. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam) Mahfud Md menyebut pengacara hak asasi manusia Veronica Koman sosok pengingkar janji. Dia mengatakan, Veronica selama ini mendapatkan beasiswa dari pemerintah namun tak pernah kembali ke Indonesia.

"Veronica Koman itu adalah seorang pengingkar janji terhadap pemerintah RI, dia bersekolah, mendapat beasiswa dari Indonesia dan tidak kembali," kata Mahfud Md di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (12/2/2020).

"Artinya dia secara hukum dia punya utang terhadap Indonesia. Meskipun bentuknya beasiswa karena dia punya kontrak di sini," sambung dia.

Mahfud menyesalkan sikap Veronica Koman yang seolah-olah bergerak sebagai pembela Papua Merdeka. Menurut dia, sikap Veronica itu justru menjelek-jelakkan Indonesia.

"Veronica Koman itu adalah seorang yang selalu menjelek-jelekan Indonesia dan anti Indonesia, selalu papua," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Serahkan Dokumen ke Jokowi

Sebelumnya, melalui keterangan tertulis Veronica menyatakan telah menyerahkan dokumen yang memuat nama dan lokasi puluhan tahanan politik Papua kepada Jokowi melalui tim yang ada di Canberra, Australia. Jokowi diketahui tengah melakukan kunjungan kerja ke Australia sejak 7 hingga 10 Februari 2020.

Mahfud yang ikut dalam kunjungan ke Canberra mengakui bahwa memang banyak orang yang berebut salam, memberikan amplop dan surat kepada Jokowi. Namun, dia menyebut tidak ada dokumen dari Veronica Koman yang diterima secara resmi oleh pemerintah.

Dia menuturkan bisa saja dokumen itu belum dibuka atau hanya klaim sepihak saja dari Veronica Koman. Kalaupun memang ada, Mahfud menganggap dokumen itu tidak penting.

"Belum dibuka kali suratnya. Suratnya kan orang banyak. Rakyat biasa juga ngirim surat ke Presiden. Kalau memang ada sampah sajalah itu," ujar Mahfud di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Selasa 11 Februari 2020.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya