Buka Rakernas BKKBN, Ma'ruf Ingin Angka Pernikahan Dini Menurun

Ma'ruf Amin beralasan, angka pernikahan dini perlu ditekan supaya kualitas pernikahan kelompok milenial di masa mendatang bisa lebih matang.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 13 Feb 2020, 11:47 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2020, 11:47 WIB
Wapres Ma'ruf Amin (foto: Kantor Kesekretariatan Wakil Presiden)
Wapres Ma'ruf Amin dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) (foto: Kantor Kesekretariatan Wakil Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengisi pidato pembuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk program Banggakencana 2020 di Jakarta. Dalam pidatonya, dia menginginkan adanya program yang menekan angka pernikahan dini kepada kelompok millenial.

"Kampanye ini perlu terus digalakkan. Gunakan pendekatan yang lebih humanis, dekat dengan generasi muda dengan memanfaatkan teknologi," kata Ma'ruf seperti dikutip lewat siaran pers Kantor Sekretariat Wakil Presiden, Kamis (13/2/2020).

Ma'ruf Amin beralasan, angka pernikahan dini perlu ditekan supaya kualitas pernikahan kelompok milenial di masa mendatang bisa lebih matang.

Caranya, dengan melakukan kesiapan terlebih dulu dari segi mental dan finansial bagaimana menyiapkan pendidikan dan kesehatan anak mereka kelak.

"Ini yang perlu kita jangkau dengan cara tepat agar perubahan di masyarakat tercapai," ujar Ma'ruf Amin.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Di Atas 11 persen

Ilustrasi Pernikahan
Ilustrasi Pernikahan (iStockPhoto)

Mengutip data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) lima tahun terakhir, angka pernikahan dini masih berada di atas 11 persen.

KPPA mengategorikan perikahan dini adalah mereka yang melangsungkan perkawinan di bawah 18 tahun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya