WNI dari Natuna: Kami Sehat, Berat Badan Naik

Dia menuturkan, sejauh ini masih ingin balik ke Wuhan. Namun, masih menunggu di sana kondusif.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 15 Feb 2020, 20:47 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2020, 20:47 WIB
WNI Dari Wuhan yang Tiba di Halim Perdanakusuma
WNI Dari Wuhan yang Tiba di Halim Perdanakusuma (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Setelah menempuh perjalanan lebih dari satu jam, WNI dari Natuna tiba di Bandara Halim Perdanakusuma. Pesawat tersebut mengangkut WNI yang sudah diobservasi selama 14 hari di Natuna.

Salah satu WNI asal Sulawesi Selatan, Patmawaty Taibe menegaskan dirinya sehat.

"Kami semua sehat. Teman-teman yang ada di Natuna selama observasi semuanya sehat. Tidak ada yang terkena virus Corona," kata Patmawaty di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/2/2020).

Dia pun mengucapkan rasa terima kasih kepada pemerintah Indonesia. Terlebih kepada masyarakat Natuna.

"Jadi kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah Indonesia. Presiden, Menlu, TNI, BNPB, Perhati, KBRI Beijing. Terima kasih banyak untuk masyarakat Natuna sudah berbesar hati menerima kami selama observasi," jelas Patmawaty.

Dia sempat bercerita soal keadaan di Wuhan. Di mana, tak bisa kemana-mana. "Tapi itu pilihan kami. Jadi bukan pemerintah Tiongkok yang mengharuskan kami tinggal di rumah. Karena kami takut kena virusnya. Kan penyebarannya juga cepat banget," ungkap Patmawaty.

Dia menuturkan, sejauh ini masih ingin balik ke Wuhan. Namun, masih menunggu di sana kondusif.

"Kami tunggu sampai masa kondusif ya di Wuhan untuk balik kembali. Karena memang sampai sekarang pemerintah Tiongkok sendiri belum ada informasi sampai kapan Wuhan kondusif. Jadi kita masih nunggu, baru kita pikirkan ke depannya gimana," jelas Patmawaty.

Sementara itu, temannya yang berasal dari Jakarta, di mana berkuliah di tempat yang sama di Central China Normal University, Gerard Ertandy membenarkan sekarang melakukan aktivitas kuliah secara online. "Itu betul," ujarnya singkat.

Di tempat yang sama, WNI asal Medan Yuliannova Lestari Chaniago, yang berkuliah di tempat sama, juga membenarkan, semuanya saat itu di Wuhan, saling menjaga diri, sehingga memilih tak keluar rumah.

"Jadi kami jaga diri aja. Dan tidak ada kata tidak boleh keluar. Tapi kita dianjurkan mengurangi aktivitas di luar rumah," ungkap Yuli.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Berat Badan Naik

Dia pun menceritakan soal masa observasi selama 14 di Natuna. Menurutnya sangat menyenangkan.

"Fun ya, kami senang, happy banget. Berat badan kami naik. Karena memang masa observasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan kami dan memang sangat diperhatikan. Tiap hari diperiksa," jelas Yuli.

Bahkan, untuk makan saja, tidak ada sama sekali hambatan. "Makan 3 kali sehari. Sore juga ada. Olah raga pagi sore," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya