Isu Reshuffle, Istana: Mohon Dimaafkan Dulu Menteri yang Tak Cepat Beradaptasi

Menurut Jubir Presiden Fadjroel Rahman, semua anggota kabinet diperintahkan Presiden Jokowi fokus terhadap fungsi kementeriannya masing-masing dan segera dapat beradaptasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Feb 2020, 17:49 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2020, 17:49 WIB
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rahman (Liputan6.com/ Novia Harlina)
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rahman (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Presiden Fadjroel Rahman menegaskan, tidak ada rencana dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk melakukan perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju.

Menurutnya, semua anggota kabinet diperintahkan fokus terhadap fungsi kementeriannya masing-masing dan segera dapat beradaptasi. Hal itu guna merespons pertanyaan tentang kinerja menteri baru-baru ini.

"Apa-apa perlu penyesuaian. Ada yang cepat beradaptasi, ada yang tidak. Mohon sedikit dimaafkan dulu," kata Jokowi dalam silaturahmi dengan pegiat media sosial di Istana Bogor, melalui keterangan dari Jubir Presiden Fadjroel Rahman, Minggu (23/2/2020).

Tetapi, lanjut Fadjroel, Presiden juga menegaskan agar tujuan Indonesia sentris atau pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia dapat tercapai melalui prioritas Panca Kerja Kabinet Indonesia Maju.

"Panca tersebut berupa pembangunan Sumber Daya Manusia, melanjutkan pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan birokrasi, transformasi ekonomi modern bernilai tambah, berpihak pada kemajuan lingkungan hidup dan kehidupan sosial-budaya yang berkemajuan secara efektif dan efisien," paparnya.

Dengan hal itu, kepala negara memerlukan anggota kabinet yang dapat menyesuaikan diri atau dengan fungsi kementeriannya.

"Kalau terus tidak dapat beradaptasi, pasti saya ganti," tukas Presiden Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Isu Reshuffle

Pelantikan Menteri Kabinet Indonesia Maju
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin berfoto bersama jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik di tangga beranda Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut menggelar pertemuan dengan para relawannya di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa 18 Februari 2020. 

Kepada para relawannya yang telah membantu di Pilpres 2019 lalu, Jokowi disebut menyampaikan bahwa akan ada reshuffle di Kabinet Indonesia Maju.

Adapun isu reshufflekabinet pertama kali diucapkan salah satu pendukung Jokowi, Dede Budhyarto dalam akun twitternya, Jumat, 21 Februari 2020. Dede membeberkan hasil pertemuan para pendukung dengan Jokowi.

Dia menuturkan bahwa Jokowi akan mengganti menteri-menteri yang dinilai kinerjanya tidak bagus. Meski begitu, Dede tak menyebutkan siapa saja menteri yang akan diganti.

"Pengen cerita hasil pertemuan dengan Presiden @jokowi. Eh pulang dari Istana Bogor malah sakit. Intinya bakal ada resafel tunggu saja yah. Menteri yang kinerjanya ndak bagus klen bakalan dicukupkan," tulis Dede.

Saat dihubungi Liputan6.com lewat sambungan telepon, Dede tak mau berkomentar soal cuitannya itu. Dia mengaku sedang sakit.

"Maaf ya saya sedang sakit, tidak bisa menjawab. Maaf ya," ucap Dede saat dihubungi.

 

Reporter : Muhammad Genantan Saputra

Sumber : Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya