Jadi Capres Terkuat 2024, Jubir: Prabowo Fokus Kerja sebagai Menhan

Hasil survei Indo Barometer Januari 2020 menunjukkan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo calon presiden terkuat di Pilpres 2024 jika Jokowi tak lagi maju.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 24 Feb 2020, 04:18 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2020, 04:18 WIB
Prabowo Subianto
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berjalan memasuki kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019). Prabowo Subianto tiba di Istana di tengah suasana pengumuman calon menteri kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei Indo Barometer Januari 2020 menunjukkan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto calon presiden terkuat di Pilpres 2024 jika Jokowi tak lagi maju.

Terkait hal ini, Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan Prabowo hanya ingin fokus kerja sesuai jabatannya sekarang.

"Pak Prabowo fokus kerja sebagai Menteri Pertahanan. Beliau hanya ingin do the best buat rakyat Indonesia," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Minggu (23/2/2020).

Sehingga, apapun penilaian masyarakat melalui survei, Prabowo sampai hari ini dan ke depan hanya ingin membantu Presiden Jokowi bekerja.

"Apapun penilaian rakyat melalui survei-survei, yang jelas sampai saat ini dan ke depan, beliau ingin membantu Presiden di bidang pertahanan, agar pertahanan kita kuat dan disegani dunia," pungkasnya.

Sebelumnya, dalam survei Indo Barometer menyebutkan, Prabowo menjadi capres 2024 terkuat jika Jokowi tak lagi maju di Pilpres 2024.

Dalam simulasi 22 nama, dukungan publik tertinggi jatuh kepada Prabowo Subianto sebesar 22,5 persen, disusul Anies Baswedan 14,3 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 8,1 persen, Ganjar Pranowo 7,7 persen dan Tri Rismaharini 6,8 persen.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mengatakan, keunggulan Prabowo terjadi karena Jokowi tidak ikut lagi bertarung di Pilpres 2024.

Qodari menambahkan, jika Prabowo head to head dengan Jokowi atau Rematch Pilpres, maka Jokowi unggul dengan angka 41,2 persen, sementara Prabowo Subianto sebesar 36,3 persen. Namun, jika keduanya bergabung maka kekuatannya tak terkalahkan.

"Yang menarik jika Jokowi dan Prabowo bergabung, maka akan menjadi calon terkuat dalam berbagai simulasi pasangan pada Pilpres 2024," tutur Qodari.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya