Ketua KPK Firli Bahuri Ajak Cinta Negeri Lewat Puisi Lawan Korupsi

Menurut Firli Bahuri, seni dan sastra termasuk puisi dapat menjadi salah satu sarana membangkitkan kesadaran anti korupsi.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 01 Mar 2020, 08:32 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2020, 08:32 WIB
Firli Bahuri
Ketua KPK Firli Bahuri memberikan keterangan terkait ulang tahun KPK yang ke-16 di Gedung KPK, Jakarta, Senin (30/12/2019). Firli Bahuri mengatakan selama belasan tahun ini capaian KPK banyak dan ke depannya harus lebih baik dari tahun sebelumnya. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengajak masyarakat untuk mencintai Indonesia dengan melawan korupsi. Ajakan tersebut disampaikan dalam bentuk puisi yang dibacakannya pada malam Apresiasi Puisi 'Seni vs Korupsi', yang diselenggarakan oleh Radio Republik Indonesia (RRI), Sabtu malam, 29 Februari 2020.

“Sungguh indahnya kedamaian dan kebhinekaan di negeri ini. Tetapi suasana ini bisa hilang seketika, ketika nafsu dibakar dengan niat memperkaya diri dan korupsi terus bersemi,” demikian sepenggal kutipan puisi yang ditulis dan dibacakan sendiri oleh Firli Bahuri.

Menurutnya, seni dan sastra termasuk puisi dapat menjadi salah satu sarana membangkitkan kesadaran anti korupsi. “Tujuannya lebih dari ekspresi seni. Tapi penegasan bahwa segala saluran harus digunakan untuk membangun budaya anti korupsi,” ujar Firli.

Ia juga mengaku tidak khawatir apabila aksi baca puisinya dikritik. “Mungkin akan ada yang mencibir. Kenapa Ketua KPK bukannya berburu koruptor, tapi malah berpuisi. Patut dicatat, tugas KPK bukan cuma berburu koruptor. Tapi mengajak masyarakat dengan menggunakan sarana apa pun untuk melawan korupsi mulai dari diri sendiri,” lanjut Firli Bahuri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Laporkan Keberadaan Para Buronan

Tak hanya membacakan puisi, Firli juga mengingatkan tamu yang hadir untuk melaporkan kepada KPK apabila memiliki informasi keberadaan tujuh buronan, termasuk Nurhadi dan Harun Masiku.

Selain Firli Bahuri, sejumlah pejabat juga hadir dan ikut membacakan puisi, antar lain: Jaksa Agung ST Burhanuddin, Wadir Tipikor Bareskrim Mabes Polri dan Ketua BPK Agung Firman Sampurna.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya