Metro Sepekan: Psikolog Dedy Susanto Dipolisikan hingga Banjir Tangerang

Psikolog bernama Dedy Susanto dipolisikan atas dugaan kasus melanggar UU Kesehatan.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 02 Mar 2020, 07:47 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2020, 07:47 WIB
banjir
Petugas menyiapkan perahu karet untuk mengevakuasi warga Perumahan Garden City, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang yang direndam banjir, Selasa (25/2/2020). (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang psikolog bernama Dedy Susanto dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh model berinisial RV pada Senin, 24 Februari 2020 dini hari.

Pelaporan terhadap psikolog Dedy Susanto itu dilakukan RV atas kasus dugaan melanggar Undang-Undang Kesehatan.

"Benar (Dedy Susanto) dilaporkan, laporannya baru saja selesai tadi pagi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus di Jakarta, Senin, 24 Februari 2020.

Sementara itu, hujan deras yang masih terus mengguyur Jakarta dan sekitarnya membuat beberapa wilayah di Kota Tangerang, Banten tergenang banjir.

Pemkot Tangerang mencatat ada 13 titik banjir sebagai dampak hujan deras yang melanda sejak Senin, 24 Februari 2020 malam hingga Selasa, 25 Februari 2020 pagi.

"Kemarin beberapa lokasi di Kecamatan Periuk sudah mulai surut, namun hujan deras yang melanda wilayah Tangerang dan sekitarnya pada Senin malam sampai pagi hari tadi, membuat ketinggian air kembali naik," ujar Sekretaris BPBD Kota Tangerang Edi Sofyan, Selasa, 25 Februari 2020.

Berikut ulasan berita metro yang paling banyak dicari pembaca Liputan6.com selama sepekan lalu:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Psikolog Dedy Susanto Dilaporkan ke Polisi

Namun sebelum kasus itu muncul, ia sering menggelar terapi massal pemulihan jiwa yang selalu dipenuhi oleh pengunjung.
Dedy Susanto (Sumber: Instagram/@Dedy Susanto)

Model berinisial RV memolisikan psikolog Dedy Susanto atas dugaan melanggar Undang-Undang Kesehatan.

Pengacara RV, Mohammad Azis, melaporkan Dedy ke Polda Metro Jaya pada Senin (24/2/2020) dini hari.

Laporan itu terdaftar dengan nomor LP/1246/II/YAN 25/2020/SPKT PMJ.

"Benar (Dedy Susanto) dilaporkan, laporannya baru saja selesai tadi pagi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus, Jakarta, Senin (24/2/2020).

Yusri mengatakan, kasus ini ditangani Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Pihaknya bakal menjadwalkan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.

 

Berikut berita selengkapnya....

 

Hujan Semalaman, 13 Titik di Kota Tangerang Terendam Banjir

Perumahan Total Persada di Tangerang
Warga mengevakuasi barang-barangnya saat banjir melanda Perumahan Total Persada, Periuk, Kota Tangerang, Selasa (4/2/2020). Banjir akibat tanggul kali Ledug jebol membuat ratusan rumah di Total Persada terendam banjir hingga mencapai 3,5 meter. (merdeka.com/Arie Basuki)

Pemkot Tangerang mencatat ada 13 titik banjir di wilayah tersebut sebagai dampak hujan deras yang melanda sejak Senin malam hingga Selasa pagi.

"Kemarin beberapa lokasi di Kecamatan Periuk sudah mulai surut, namun hujan deras yang melanda wilayah Tangerang dan sekitarnya pada Senin malam sampai pagi hari tadi, membuat ketinggian air kembali naik," ujar Sekretaris BPBD Kota Tangerang, Edi Sofyan, Selasa (25/02/2020).

Bahkan, lanjut Edi, hujan lebat tersebut juga membuat air menggenangi beberapa wilayah lain di Kota Tangerang.

DAS Kali Angke juga terimbas, seperti Ciledug Indah, Pinang Griya termasuk juga di Komplek DDN, Ganda Asri 2, kemudian Perumahan Puri Kartika dan Wisma Tajur.

"Sementara DAS Cisadane masih terkendali," katanya.

 

Berikut berita selengkapnya....

 

Cerita Pawang Ular di Bekasi Pelihara King Cobra yang Sengaja Dilepaskan dalam Rumah

King Cobra
Engkong Cobra bersama king cobra 3 meter yang ditangkap di Padurenan, Mustikajaya Bekasi.(Liputan6.com/Bam Sinulingga)  

Masyarakat khususnya warganet tentu sudah banyak yang tahu dengan ular king cobra milik Panji Petualang bernama Garaga yang viral di media sosial.

Kepopuleran ular dengan panjang 5 meter itu nampaknya menjadi magnet tersendiri bagi sebagian orang dengan cobra.

Meski berbisa dan mematikan, namun ada saja orang yang tetap nekat memelihara hewan melata tersebut, khususnya dari kalangan penyuka reptil. Bahkan ada beberapa diantaranya harus meregang nyawa akibat digigit bisa ular peliharaannya sendiri.

Karena itu bukanlah perkara mudah untuk berinteraksi dengan king cobra. Butuh pengalaman dan keahlian dalam melakukannya. Pawang sekalipun bisa mengalami kejadian fatal jika sedikit saja melakukan kesalahan.

Kemunculan ular bernama latin "Naja" ini juga sudah sering dijumpai beberapa waktu belakangan. Salah satunya yang ditemukan di sebuah ruko kosong di Kampung Padurenan, Bekasi. Warga menduga ular tersebut terbawa banjir yang terjadi pada Selasa 25 Februari 2020.

"Posisi ular di dalam ruko habis banjir hari Selasa. Rabu siangnya ditelepon sama warga Kampung Padurenan. Saya perintahkan cucu saya yang nangkap," kata Tow Cobra Wijaya, seorang pawang ular kepada liputan6.com, Kamis (27/2/2020).

Ular yang diketahui memiliki panjang 3 meter lebih itu kemudian dibawa pulang ke kediaman sang pawang di Kampung Rawa Roko, Bekasi, Jawa Barat. Kehadiran king cobra tersebut sontak menjadi tontonan warga sekitar.

 

Berikut berita selengkapnya....

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya