Jokowi: Tak Perlu Ketakutan soal Corona

Jokowi meminta masyarakat untuk tidak panik usai pemerintah mengumumkan kasus corona pertama di Indonesia.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 03 Mar 2020, 16:32 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2020, 16:32 WIB
Jokowi Buka Raker Kepala Perwakilan RI di Istana Negara
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat membuka Rapat Kerja (Raker) Kepala Perwakilan RI dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di Istana Negara‎, Kamis (9/1/2020). Pembukaan Raker ditandai dengan pemukulan gong oleh Jokowi didampingi Menlu Retno Marsudi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta masyarakat untuk tidak panik usai pemerintah mengumumkan kasus Corona pertama di Indonesia. Dia mengimbau masyarakat beraktivitas normal.

"Jadi tidak perlu terlalu ketakutan. Tapi tetap waspada dalam beraktivitas," ujar Jokowi di Istana, Jakarta, Selasa (3/3/2020).

Menurut dia, pemerintah berupaya maksimal mencegah agar virus Corona menyebar luas. 

Dia pun meminta masyarakat menjaga kesehatan karena gejala Corona mirip flu. Covid-19, lanjut dia, juga dapat disembuhkan dan pasien pulih kembali.

Jokowi meminta masyarakat ikut mendoakan dua WNI yang positif terpapar virus Corona.

"Ini (covid-19) bisa ditangani dan berharap saudara kita bisa pulih kembali. Saya meminta masyarakat sama-sama berdoa untuk kesembuhan pasien 1 dan pasian kasus 2," kata Jokowi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Riwayat Kontak dengan Orang Jepang

Mengantisipasi Penyebaran Virus Corona di Lingkungan Kerja
Pekerja menjalani pemeriksaan suhu tubuh di salah satu perkantoran di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Pemeriksaan suhu tubuh tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19 di lingkungan kerja. (merdeka.com/Imam Buhori)

Jokowi menuturkan, kasus masuknya virus Corona ke Tanah Air itu terungkap setelah ada laporan warga negara Jepang yang dinyatakan positif usai berkunjung ke Indonesia. Pemerintah kemudian menelusuri siapa saja yang kontak dengan WN Jepang tersebut.

"Begitu ada informasi bahwa orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana positif Corona, tim dari Indonesia langsung telusuri. Orang Jepang ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu siapa ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus Corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," tutur Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya