Harga Masker Corona Selangit, Polisi Bakal Patroli Lapak Online dan Offline

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, kepolisian akan berpatroli untuk mengantisipasi penimbunan masker atau pembelian secara berlebihan.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mar 2020, 18:40 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2020, 18:40 WIB
Penumpang MRT Jakarta
Sejumlah penumpang menggunakan masker saat antre memasuki kereta Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Bundaran HI Jakarta, Selasa (3/3/2020). Penumpang dengan gejala demam tinggi dilarang masuk dan menggunakan MRT sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona Covid 19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Usai dua warga negara Indonesia dinyatakan positif corona, masyarakat berbondong-bondong membeli masker dan hand sanitizer. Situasi ini dimanfaatkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, kepolisian akan berpatroli untuk mengantisipasi penimbunan masker atau pembelian secara berlebihan.

"Nanti kita secara preventif saja dulu untuk bisa mempatroli, mengecek semua," kata Yusri, Jakarta, Selasa (3/3/2020).

Selain itu, polisi akan melakukan patroli pada penjualan masker secara online. Mengingat kini lapak online marak digunakan penjual masker. Polda Metro Jaya akan bekerja tim siber yang dimiliki, untuk menelusuri adanya penjual masker secara online yang melakukan penimbunan.

"Memang banyak menjual dengan melalui media online ya, itu akan kita cek semua tim siber kita akan menyelidiki semua. Kemudian kita akan mencari para pelaku yang menimbun, menyelidiki ini semua akan kita lakukan," ujar Yusri.

Sebelumnya, Indonesia positif dimasuki virus corona usai diumumkan Presiden Joko Widodo, kemarin. Pasca diumumkan, banyak warga merasa panik dan memburu banyak barang yang bisa melindungi diri dari sumber penyakit itu.

Barang yang banyak dicari masyarakat khususnya di Jakarta yaitu masker dan hand sanitizer atau cairan pembersih tangan. Namun, saat dipantau di beberapa tempat, seperti apotek dan swalayan, stok masker dan hand sanitizer kosong.

Seperti di Naga Swalayan, stok masker sudah kosong sejak kemarin diumumkannya ada dua WNI terpapar virus Corona. "Maskernya sudah tidak ada, (stok masker kosong) sejak kemarin mbak," ujar salah satu karyawan Naga Swalayan, di TB Simatupang, Jakarta, Selasa (3/3/2020).

Sementara untuk stok hand sanitizer, juga kosong. "Kemarin masih ada hand sanitizer, yang ukuran kecil dan besar, namun sekarang sudah kosong," kata karyawan tersebut.

Kemudian saat ditanya apakah dalam waktu dekat akan ada lagi stok masker, karyawan itu belum bisa memastikan. "Belum tahu (ada atau tidaknya stok dalam waktu dekat)."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tembus Rp 1,5 Juta

Kenakan Masker, Aktivitas Warga Depok Berjalan Normal
Warga mengenakan masker berjalan di Depok, Jawa Barat, Senin (2/3/2020). Dua pasien terjangkit corona yang dirawat di RSPI Sulyanti Saroso merupakan warga Depok. Mendengar kabar yang diumumkan Presiden Jokowi membuat warga mulai mengantisipasi mengenakan masker. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Berdasar penelusuran Liputan6.com, harga masker di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, berkisar dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Untuk masker tiga lapis dengan berbagai merek dijual dikisaran harga Rp 300-350 ribu per-boks dengan isi 50 buah. Sementara masker N95 dibanderol dengan harga mencapai Rp 1,5 juta.

 

Reporter: Tri Yuniwati Lestari

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya