Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 31 orang dalam pemantauan (ODP)Â karena virus Corona telah dipulangkan pascamelakukan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan. Mereka dipulangkan karena tidak ada gejala berat dan rekam jejak pulang dari negara terjangkit.
"Orang pemantauan setelah periksa pulang. Tidak dirawat pasiennya," kata Direktur Utama RSUP Persahabatan dr Rita Rogaya saat jumpa pers di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (5/3/2020).
Dia menjelaskan, 31 orang yang sudah dipulangkan bukan lagi menjadi tanggung jawab pihak RS Persahabatan. Sebab mereka yang masuk kategori ODP virus Corona belum tentu menjadi pasien.
Advertisement
"Pihak rumah sakit hanya akan memberi tahu kepada posko perwakilan wilayah terkait ODP tersebut. Misal ODP dari DKI, nanti dinas DKI yang pantau. Kalau dari luar DKI, ya kami lapor ke posko terdekatnya," jelas Rita.
Sebelumnya RS Persahabatan telah menerima total 41 orang yang diperiksa kesehatannya berkaitan dengan virus Corona. Mereka terdiri dari 10 pasiden dalam pengawasan atau PDP dan 31 orang dalam pemantauan.
"Jadi 10 PDP adalah mereka yang punya riwayat perjalanan dari negara terdampak dan bukan close contact. Mereka sudah dilakukan swap sebanyak dua kali dan hasilnya sudah kami kirimkan ke Litbangkes dengan perkiraan hasil keluarnya besok. Kemudian 31 ODP sudah dipulangkan semua," ungkap Rita.Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tidak Keluarkan Sertifikat Bebas Virus Corona
Direktur Utama RSUP Persahabatan dr Rita Rogaya juga menegaskan, bahwa pihaknya tidak mengeluarkan sertifikat bebas virus Corona. Klarifikasi ini dikeluarkan terkait banyaknya kesimpangsiuran di masyarakat.
"Tidak ada sertifikasi itu, tapi kami punya poli sehat untuk memeriksa kondisi orang yang ingin diperiksa kesehatannya. Kami tidak keluarkan sertifikat atau surat pernyataan bebas virus Corona," tegas Rita.
Rita melanjutkan, sertifikasi bebas virus Corona mungkin ada di negara tertentu. Namun di Indonesia, khususnya RS Persahabatan, dipastikan tidak ada mengenai hal terkait.
"Kami hanya menampung konsultasi. Karena keluarkan hal itu tidak mudah, jadi kami belum bisa," jelas dia.
Advertisement