Peringati Hari Perempuan Internasional, Buruh Demo di Sekitar Patung Kuda

Memperingati Hari Perempuan Internasional, ratusan pekerja perempuan ini menuntut pemerintah agar tidak mendisikriminasi hak-hak pekerja perempuan.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Mar 2020, 11:32 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2020, 11:32 WIB
Ratusan Buruh Peringati Hari Perempuan Sedunia
Ratusan Buruh Peringati Hari Perempuan Sedunia (Foto:Liputan6/Yosavat Diva Bayu)

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day, ratusan pekerja perempuan yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berunjuk rasa ke Ibu Kota. 

Ratusan pekerja perempuan yang berasal dari Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi) ini menuntut pemerintah agar tidak mendisikriminasi hak-hak pekerja perempuan.

"Sangat pas dengan momen Hari Perempuan Internasional, berhubungan juga dengan Omnisbus Law. Jika RUU itu disahkan, cuti-cuti yang menjadi hak perempuan akan dihilangkan," kata Ketua Koordinasi Garda Metal DKI, Daeng di Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).

Aksi unjuk rasa ini rencananya akan dilakukan di dua titik, yaitu di Kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) hingga Istana Negara. 

"Para perempuan ini, agenda aksinya akan ke kementerian terkait (Kemen PPPA) dan berakhir di Istana," jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Memastikan Tuntuan Diterima Kementerian PPPA

Ratusan Buruh Peringati Hari Perempuan Sedunia
Ratusan Buruh Peringati Hari Perempuan Sedunia (Foto:Liputan6/Yosavat Diva Bayu)

Sementara itu, Ketua Departemen Perempuan FSPMI Enda Suci pun memastikan, aksi tersebut akan diterima langsung oleh Kementerian PPPA.

"Kalau untuk di kementerian kita akan diterima oleh para deputi. Lalu di Istana, kita mungkin hanya menyuarakan saja sebagai simbol demokrasi dari negara kita," ungkap Daeng. 

 

(Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya