Kemenkes: Pasien Virus Corona Hanya Sakit Sedang-Ringan, Tak Perlu Alat Canggih

Menurut Yurianto, para pasien terjangkit virus corona hanya perlu diisolasi di satu ruangan saja.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 08 Mar 2020, 15:12 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2020, 15:12 WIB
Achmad Yurianto Sampaikan Pernyataan Resmi Pemerintah Terkait Corona
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto memberikan keterangan di Kantor Staf Presiden, Komplek Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/3/2020). Keterangan terkait isu virus corona serta mengantisipasi informasi hoaks tentang virus tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, sebagian besar pasien yang terjangkit virus corona (COVID-19) hanya mengalami sakit sedang hingga ringan. Bahkan, empat pasien positif corona di Indonesia tidak menggunakan selang oksigen dan diinfus.

"Sebagian besar kasus COVID-19 baik yang suspect maupun yang positif tidak jatuh pada kondisi berat yang membutuhkan peralatan-peralatan yang canggih. Tidak membutuhkan ventilator, tidak membutuhkan alat-alat yang lain," kata Sesditjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Minggu (8/3/2020).

Menurut Yurianto, para pasien terjangkit virus corona hanya perlu diisolasi di satu ruangan saja. Hal ini untuk mencegah penularan virus asal Wuhan, China ini ke orang lain.

"Ini yang harus dipahami. Sehingga tidak perlu kemudian kita menjadi khawatir karena ruangan isolasi bertekanan negatif. Tempat tidurnya total hanya 385 tempat tidur," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penangana Virus Corona ini.

Adapun ruangan isolasi tersebut, lanjut Yurianto, biasanya berupa aula atau ruangan besar lengkap dengan tempat tidur. Para pasien positif virus corona dikumpulkan di ruangan itu.

"Jadi bukan kemudian dikonotasikan setiap pasien selalu membutuhkan ruang isolasi tekanan negatif dengan peralatan-peralatan yang demikian kompleks," tuturnya.

Dia menyebut, pasien dengan kondisi berat dan menggunakan alat-alat kompleks, umumnya karena telah memiliki penyakit bawaan. Di mana, mereka sudah memiliki penyakit lain sebelum terpapar virus corona.

"Misalnya pasien dengan gagal ginjal, pasien dengan penyakit paru obstruksi yang menahun, pasien dengan diabetes, pasien dengan penyakit jantung yang kronis. Maka alat-alat layanan itu sebenarnya bukan untuk COVID19-nya," ujar Yurianto.

"Sehingga pada orang yang menderita COVID-19 tanpa kumorbid sebelumnya tidak akan membutuhkan alat-alat (kompleks) seperti itu. Hanya kita melakukan isolasi karena dalam rangka mengendalikan sebaran," sambung dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kondisi Membaik

Achmad Yurianto Sampaikan Pernyataan Resmi Pemerintah Terkait Corona
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto memberikan keterangan di Kantor Staf Presiden, Komplek Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/3/2020). Keterangan terkait isu virus corona serta mengantisipasi informasi hoaks tentang virus tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kondisi kesehatan empat warga yang positif virus Corona semakin membaik. Hal ini disampaikan Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona Achmad Yurianto.

"4 positif kondisinya makin baik, pasien 1 dan 2 sudah tidak panas, tinggal tunggu hasil laboratorium," kata Achmad Yurianto dalam jumpa pers di kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (8/3/2020).

Dia mengatakan, kalau hasil laboratorium menunjukkan negatif hingga 2 kali pemeriksaan secara berturut turut, maka akan dipulangkan.

Sedangkan pasien 3 dan pasien 4 positif virus Corona juga sudah tidak lagi demam. Kedua pasien, kata Yurianto masih batuk-batuk dan pileknya sudah berkurang.

"Sudah tidak kelihatan letih lemah lesu. Mudah mudahan dengan perawatan bagus, sembuh dan bisa kita pulangkan," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini.

Dia menjelaskan secara keseluruhan pasien positif Corona tersebut tidak menggunakan tanpa alat bantu apapun serta oksigen. Kasus 1 hingga 4 kata dia masih bisa beraktivitas seperti biasa.

"Tidak menggunakan infus, semuanya masih mampu perawatan mandiri, yang bisa makan sendiri, bisa makan sendiri, dan bisa menggunakan aktifitas yang lain," kata Yur

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya