Liputan6.com, Jakarta - Virus Corona kini berada pada level pandemi global. Itu artinya virus ini telah menjangkiti hampir sebagian besar belahan dunia.
Belum lama ini lewat konfrensinya di Bandara Soekarno Hatta, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkap, bahwa Corona tak lagi mengenal batas negara.
Terhitung mulai hari ini, Jumat (13/3/2020), jumlah negara yang telah terjangkit virus Corona meningkat. Seminggu lalu berjumlah 88 negara, kini menjadi 117 negara.
Advertisement
"Dan hari ini sudah 117 negara, satu minggu dari 88 melompat menjadi 117 negara," kata Jokowi.
Di sisi lain, sebuah kabar mengejutkan datang dari RSUP Persahabatan. Satu pasien yang terdeteksi positif Corona dilaporkan kabur saat sedang dalam perawatan intensif tim dokter. Dia diduga memanfaatkan kelengahan petugas yang tengah berjaga.
Kapan tepatnya pasien tersebut kabur dan apa yang memicu dirinya untuk melarikan diri dari rumah sakit? Berikut faktanya:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Diduga Kabur Minggu lalu
Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan Erlina Burhan mengatakan, satu pasien positif Corona telah kabur dari dari ruang isolasi. Pasien dilaporkan kabur pada pekan lalu.
"Mungkin Minggu yang lalu, perempuan. Kami mendapatkannya dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan positif," ujar Erlina, ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Bicara soal detail kaburnya, Erlina mengaku tidak tahu.
"Lupa, nanti saya cek lagi," kata Erlina. Namun, dia membenarkan pasien tersebut adalah warga Jakarta.
Advertisement
Kabur Bersama Keluarga
Menurut Erlina, pasien tersebut kabur bersama keluarganya. Keluarga pasien yang diduga bekerja sebagai waiters itu sudah menunggu di luar rumah sakit untuk menjemput pasien.
"Jadi keluargannya sudah menunggu di luar," kata Erlina.
Pasien positif covid-19 yang kabur berjenis kelamin wanita. Pihak rumah sakit mengetahui pasien tersebut kabur saat pasien sudah tak berada di ruang isolasi.
Kabur Setelah Melihat Ruang Isolasi?
Muncul dugaan, bahwa kaburnya pasien perempuan tersebut lantaran melihat ruang isolasi.
Dokter Erlina menyebut pasien tersebut enggan dirawat lantaran ruang isolasi di RSUP Persahabatan kecil, satu kamar untuk dua orang.
"Bahwa ruang isolasi satu kamar untuk dua orang itu betul, tetapi ini sudah memenuhi kriteria," ujar Erlina di kantornya, Jumat (13/3/2020).
Pasien enggan dirawat di ruangan yang kecil lantaran menangangap lebih mudah tertular penyakit dengan pasien lainnya. Menurut Erlina, ruangan isolasi pasien Covid-19 satu kamar dua tempat tidur sudah standar WHO.
Advertisement
Sudah Kembali Diisolasi
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, pasien tersebut telah dirujuk ke sebuah rumah sakit yang ditunjuk menangani pasien Covid-19.
"Yang penting sekarang pasiennya sudah dilakukan proses dirawat di rumah sakit rujukan. Tadi, hari ini, sehingga insyaallah bisa ditangani dengan baik," ujar Widyastuti, Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Menurut dia, tim tengah tracing dengan siapa saja pasien positif Covid-19 yang kabur ini berinteraksi. "Kami tracing, contact tracing kami lakukan. Sedang dalam proses," kata Widyastuti.
Dia mengatakan pasien itu tidak dikembalikan ke RSUP Persahabatan. Dinkes DKI telah mengirimkannya ke RS rujukan lain soal Covid-19 yang ditunjuk pemerintah.