Anies Tak Berlakukan Sistem Ganjil Genap 2 Minggu untuk Cegah Covid-19

Sistem ganjil genap biasanya berlaku dari Senin-Jumat mulai pukul 06.00-10.00 WIB dan pukul 16.00-21.00 WIB.

oleh Ika Defianti diperbarui 15 Mar 2020, 15:18 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2020, 15:18 WIB
Sosialisasi ganjil genap di perempatan Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin (12/8/2019).(Merdeka.com/ Ronald
Sosialisasi ganjil genap di perempatan Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin (12/8/2019).(Merdeka.com/ Ronald

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan sistem ganjil genap kendaraan di Jakarta tidak diberlakukan sementara mulai Senin (16/3/2020) besok. Hal tersebut menyusul merebaknya penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Jakarta.

"Ini tidak diberlakukan dua minggu, kita cabut sementara dan kita berlakukan lagi ketika kondisi sudah dalam kontrol kita," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020).

Sistem ganjil genap biasanya berlaku dari Senin-Jumat mulai pukul 06.00-10.00 WIB dan pukul 16.00-21.00 WIB.

Selain itu, Anies mengatakan akan berkoordinasi dengan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala BNPB, Doni Monardo terkait rencana lockdown di Jakarta.

Lockdown merupakan menutup akses keluar masuk Jakarta dan seluruh penduduk harus diam di rumah. Hal tersebut seperti halnya yang dilakukan di Kota Wuhan, China ataupun kota lainnya yang terdampak virus Covid-19.

"Kami memang memandang Jakarta sudah perlu menutup kegiatan-kegiatan, baik kegiatan di dalam maupun kegiatan orang ke Jakarta dan orang luar ke Jakarta. Kami enggak bisa sendiri tapi juga dengan Kepala BNPB sebagai pimpinan pengendalian Corona," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020).

Dia menyebut Jakarta sudah harus bertindak cepat untuk meminimalkan penyebaran virus Covid-19. Sebab kata dia, kapasitas rumah sakit dan jumlah dokter sangat terbatas.

"Jadi kalau naik terus itu akan ada ambang batasnya di mana health care system kita tidak bisa menanggung itu semua. Karena itu jadi tanggung jawab kita semua untuk mengurangi potensi penularan," ucap Anies.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Belajar Jarak Jauh

Sebelumnya, Anies juga mememutuskan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar di seluruh sekolah di DKI Jakarta. Ujian Nasional pun ditunda.

"Hasil pembahasan kesimpulan bahwa Pemprov DKI memutuskan untuk menutup semua sekolah di lingkungan Provinsi DKI Jakarta dan akan melakukan proses belajar mengajar melalui metode jarak jauh," kata Anies dalam jumpa pers di Balai Kota, Jakarta Pusat, Sabtu (14/3/2020).

Anies menjelaskan DKI Jakarta memiliki 10.600.000 penduduk, peserta didik 1,5 juta anak. Dan khusus anak SMA, SMK ujian nasional itu 124.000 peserta didik.

Ia memastikan materi untuk kegiatan belajar mengajar jarak jauh bagi orangtua, siswa dan guru yang akan siap hari Senin.

"Dengan keputusan ini maka jajaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta, akan menyiapkan materi jarak jauh. Insyallah akan dilaksanakan. Bahan-bahan untuk orang tua, guru akan siap hari senin," tegas dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya