Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan perkembangan terkini penanganan virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Jokowi menyatakan, pemerintah Indonesia belum menerapkan lockdown terkait penanganan Covid-19 yang telah menjadi bencana nasional non-alam ini.
Jokowi telah memerintahkan jajarannya untuk menghambat penyebaran Covid-19 tanpa mempersulit kehidupan masyarakat. Penanganan juga diharapkan tidak memperburuk dampak ekonomi nasional.
Advertisement
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan, semua keputusan besar terkait penanganan Covid-19 harus melalui pemerintah pusat. Satgas Covid-19 dijadikan sebagai satu-satunya rujukan informasi kepada masyarakat.
Jokowi juga kembali mewanti-wanti masyarakat untuk meningkatkan kebersihan, serta menjaga jarak, dan mengurangi kerumunan orang untuk meminimalisasi potensi penyebaran Covid-19.Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pernyataan Lengkap Jokowi
Berikut pernyataan lengkap Jokowi terkait kondisi terkini Indonesia dalam menghadapi Covid-19:Â Â
Saya terus mengikuti perkembangan situasi terkait Covid19 ini dari waktu ke waktu, dan memberikan perintah yang terukur, agar kita bisa menghambat penyebaran virus Covid19 dan tidak memperburuk dampak ekonomi yang bisa mempersulit kehidupan masyarakat.
Oleh karena itu, semua kebijakan, baik kebijakan pemerintah pusat, maupun kebijakan pemerintah daerah, akan dan harus ditelaah secara mendalam, agar efektif menyelesaikan masalah, dan tidak semakin memperburuk keadaan.
Perlu saya tegaskan, yang pertama, bahwa kebijakan lock down, baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah adalah kebijakan pemerintah pusat. Kebijakan ini tidak boleh diambil oleh pemerintah daerah. Dan sampai saat ini, tidak ada kita berpikiran ke arah kebijakan lock down.
Sekarang ini, yang paling penting, yang perlu dilakukan adalah bagaimana kita mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat lain, menjaga jarak dan mengurangi kerumunan orang yang membawa risiko lebih besar pada penyebaran Covid19.
Kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan beribadah di rumah perlu terus untuk kita gencarkan untuk mengurangi tingkat penyebaran Covid 19 dengan tetap mempertahankan pelayanan kepada masyarakat baik itu urusan kebutuhan pokok, layanan kesehatan, dan layanan-layanan publik lainnya.
Transportasi publik tetap harus disediakan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dengan catatan: Meningkatkan tingkat kebersihan moda transportasi, baik itu kereta api, bus kota, MRT, LRT, bus trans. Yang penting mengurangi tingkat kerumunan, mengurangi antrian, dan mengurangi tingkat kepadatan orang di dalam moda transportasi, sehingga kita bisa menjaga jarak satu dengan lainnya.
Kedua, semua kebijakan besar di tingkat daerah terkait dengan Covid19 harus dibahas terlebih dahulu dengan pemerintah pusat. Untuk mempermudah komunikasi, saya minta kepada daerah untuk berkonsultasi dan membahasnya dengan kemeterian terkait dan Satgas Covid19.
Ketiga, untuk menghindari kesimpang-siuran informasi yang disampaikan kepada publik, saya minta agar Satgas Covid19 menjadi satu-satunya rujukan informasi kepada masyarakat.
Terakhir, saya mengajak untuk cuci tangan yang bersih, tetap belajar dari rumah, tetap bekerja dari rumah, dan tetap beribadah di rumah.
Solidaritas masyarakat adalah modal sosial kita yang penting untuk menggerakkan kita bersama-sama melawan Covid 19 ini.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini.
Advertisement