Ada Covid-19, Jokowi Minta Anggaran Perjalanan Dinas Dialihkan untuk Ekonomi Warga

Jokowi ingin, anggaran itu lebih dimanfaatkan untuk membantu perekonomian para buruh, petani, nelayan, hingga UMKM yang terdampak pandemi Covid-19.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 16 Mar 2020, 19:53 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2020, 19:53 WIB
Jokowi Buka Raker Kementerian Perdagangan 2020
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi mengingatkan jajaran Kemendag agar segera mencari jalan keluar dari krisis yang disebabkan oleh virus corona (covid-19). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar anggaran perjalanan dinas para pejabat dialihkan untuk mendorong perekonomian masyarakat kecil yang merosot akibat virus corona atau Covid-19.

Jokowi ingin, anggaran itu lebih dimanfaatkan untuk membantu perekonomian para buruh, petani, nelayan, hingga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Hal ini disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas bersama para menterinya melalui teleconference di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barart, Senin (16/3/2020). Rapat itu membahas percepatan ekonomi menghadapi tekanan virus Corona.

"Anggaran-anggaran yang berkaitan dengan paket-paket perjalanan dinas, meeting-meeting, pertemuan-pertemuan yang tidak perlu agar ditahan lebih dahulu, di-hold terlebih dahulu," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, saat ini Indonesia tengah menghadapi situasi tak biasa yakni, wabah virus corona. Sehingga, dia menilai wajar ada tindakan berbeda termasuk, soal penggunaan anggaran.

"Oleh sebab itu, yang paling penting menteri harus berani meng-hold anggaran-anggaran dari program-program yang ada, menekan dari program-program yang ada," ucapnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku telah meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membekukan anggaran kementerian dan lembaga yang dinilai tidak penting. Jumlahnya mencapai Rp 40 triliun.

"Ini ada kurang lebih Rp 40-an triliun yang bisa segera dialihkan dengan program-prpgram yang berkaitan langsung dengan konsumsi masyarakat, dengan daya beli masyarakat," kata Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

134 Kasus Positif Covid-19

Istana Beberkan Perkembangan Baru Kasus Corona
Juru Bicara Indonesia untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto memberikan keterangan terkait corona di Kantor Presiden, Komplek Istana, Jakarta, Jumat (6/3/2020). 25 orang ini kita lakukan pemeriksaan virus karena tidak seluruhnya kontak dekat tapi event yang sama. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 atau Virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan, adanya penambahan sebanyak 17 pasien positif virus corona pada Senin (16/3/2020). Dengan begitu, total ada 134 kasus positif corona di Indonesia.

Secara keseluruhan jumlah pasien positif Corona yang meninggal per Senin yakni lima orang. Sedangkan kasus positif yang sembuh sebanyak delapan orang.

Jumlah orang yang diperiksa total per 16 Maret 2020 sebanyak 1.138 orang dengan hasil negatif 1.011 orang. Sedangkan masih ada 10 orang dalam pemeriksaan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya