Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyatakan saat ini Pemerintah Kota Semarang selain fokus pada pencegahan virus Corona, juga berupaya untuk menciptakan kondusifitas di masyarakat. Dirinya mencatat ada beberapa hal yang memicu situasi tidak kondusif di Kota Semarang, di antaranya penyebaran Hoax terkait Corona melalui aplikasi pesan singkat seperti Whatsapp, unggahan Hoax terkait Corona di media sosial, serta ketidaktersediaan masker dan hand sanitizer.
Hal tersebut telah berkoordinasi dengan Polrestabes Semarang dalam melakukan langkah - langkah penegakan. Hal ditegaskan Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu di Situation Room Pemerintah Kota Semarang, Rabu (17/3).
Baca Juga
Hendi mengungkapkan dalam komunikasinya dengan Kapolrestabes Kota Semarang, Auliansyah Lubis, penertiban oleh pihak kepolisian akan dilakukan dengan menurunkan tim pemantauan.
Advertisement
"Tekait banyaknya Hoax atau disinformasi yang tersebar di grup-grup Whatsapp serta media sosial, saya sudah komunikasi ke Pak Kapolrestabes. Saya katakan ke Mas Aulia perlu ada penertiban dari kepolisian, karena yang seperti itu sudah tidak baik, membuat masyarakat panik," cerita Hendi. "Beliau kemungkinan sudah mulai menurunkan tim nya untuk melakukan pemantauan," tambahnya.
Di sisi lain, Hendi menyebutkan juga memberi perhatian khusus pada tidak tersedianya masker serta hand sanitizer pada sejumlah tempat di Kota Semarang.
Maka dari itu dirinya telah menugaskan satuan tugas atau gugus tugas pencegahan Corona di Kota Semarang untuk masuk melakukan pendataan ke sejumlah tempat penjualan masker dan hand sanitizer. Nantinya data yang terkumpul dari gugus tugas akan dievaluasi untuk ditelusuri terkait kemungkinan penimbunan, atau kekosongan stok.
Tak hanya itu, Pemkot Semarang juga akan berupaya membagikan kepada masyarakat masker dan hand sanitizer yang dimiliki oleh pemerintah.
"Saya sudah perintahkan Mbak Ita selaku ketua gugus tugas untuk bisa masuk mengecek. Ada 16 gugus tugas, satu gugus tugas minimal mengecek 3 tempat penjualan masker dan hand sanitizer, seperti APOTEK dan Supermarket," terang Hendi.
"Data yang nanti dihimpun dari gugus tugas akan kita rapatkan, benar tidak kosong atau ada yang nimbun, naiknya berapa. Kalau ada yang menimbun langsung kita eksekusi," tegasnya.
Â
(*)