3 RS Swasta Ini Bakal Hanya Rawat Pasien Covid-19

Tiga rumah sakit swasta berkomitmen mendedikasikan seluruh fasilitas kesehatannya untuk merawat pasien Covid-19.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 18 Mar 2020, 16:06 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2020, 16:06 WIB
Istana Beberkan Perkembangan Baru Kasus Corona
Juru Bicara Indonesia untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto memberikan keterangan terkait corona di Kantor Presiden, Komplek Istana, Jakarta, Jumat (6/3/2020). 25 orang ini kita lakukan pemeriksaan virus karena tidak seluruhnya kontak dekat tapi event yang sama. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Tiga rumah sakit swasta berkomitmen mendedikasikan seluruh fasilitas kesehatannya untuk merawat pasien Covid-19. Total, ada 300 tempat tidur yang dapat digunakan untuk merawat pasien yang terinfeksi virus Corona tersebut.

"Ada 3 rumah sakit swasta yang sudah mendedikasikan seluruh kapasitas tempat tidurnya, total sekitar 300 tempat tidur untuk penanganan Covid-19. Yakni RS Siloam Kelapa Dua, RS Mitra Keluarga Jatiasih, RS Termina Karawang," ujar juru bicara pemerintah Indonesia untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, di BNPB, Jakarta, Rabu (18/3/2020).

Menurut dia, ketiga rumah sakit ini hanya akan merawat pasien Covid-19. Lalu bagaimana dengan pasien lainnya yang sudah terlanjur dirawat di rumah sakit tersebut?

"Ketiga RS ini nantinya hanya akan didedikasikan semua kasus Covid-19, sementara kasus lain akan dipindahkan ke rumah sakit lain," kata Yuri.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Hentikan Perdebatan

BNPB
Kepala BNPB Doni Monardo dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (14/3/2020) menyampaikan, percepatan penanganan coronavirus disease 2019 (COVID– 19) berbasis komunitas. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mengajak masyarakat untuk tidak berdebat tentang teori untuk menyelesaikan wabah ini. Dia mengatakan sekarang ini, masyarakat harus fokus memberi pemahaman tentang wabah yang bangsa Indonesia hadapi dan bagaimana cara menghadapinya bersama.  

Menurut dia, perdebatan akan menyita waktu sehingga penanganan penyebaran Covid-19 terlambat dilakukan.

"Kita sekarang tidak boleh lagi kehilangan waktu, kehilangan momentum untuk berdebat tentang teori menyelesaikan wabah ini. Sekaranglah waktunya untuk fokus supaya masyarakat bangsa kita paham, apa yang akan kita hadapi dan bagaimana cara kita menghadapinya, menyelesaikannya bersama-sama," ujar Doni di kantor BNPB, Jakarta, Rabu (18/3/2020).

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana itu menuturkan, saat ini seluruh aparatur pemerintah mulai dari RT-RW, kelurahan, hingga provinsi harus aktif dalam mengajak masyarakat untuk patuh terhadap protokol-protokol yang telah ada. Salah satunya tentang mengurangi kegiatan di kerumunan orang.

"Kita juga ingin para lurah ini menunjukkan kualitas kepemimpinannya untuk bisa menjalankan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat dan sejalan dengan pemerintah daerah, sehingga kita berada pada rel yang sama. Jangan ada yang berada di luar rel. Hentikan semua perdebatan," kata Doni soal pencegahan penularan Covid-19.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya