Alasan Jemaah Ijtima Dunia 2020 Segera Dipulangkan

Pemerintah daerah setempat bersama pihak terkait masih fokus memproses pemulangan jemaah Ijtima Dunia 2020, termasuk ratusan WNA yang datang ke lokasi.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 19 Mar 2020, 15:18 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2020, 15:18 WIB
Peserta Ijtima Dunia Zona Asia 2020 Datang di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar
Peserta Ijtima Dunia Zona Asia 2020 terus berdatangan meski acara tablig dibatalkan. (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Jakarta - Acara Ijtima Dunia 2020 Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan, akhirnya ditunda lantaran pandemi virus Corona atau Covid-19. Ribuan orang yang sudah tiba di lokasi pun diakamodasi untuk segera dipulangkan.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra menyampaikan, ada alasan mengapa para jemaah Ijtima Dunia 2020 segera dipulangkan di tengah kekhawatiran prosedur karantina.

"SOP ini lebih kepada supaya mereka tidak terlalu lama berada di lokasi dan berada terlalu lama baik antar mereka dan penduduk setempat. Jadi ini dimaksudkan agar tidak ada kesempatan meluasnya penyebaran virus Corona ini," tutur Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (19/3/2020).

Menurut Asep, pemerintah daerah setempat bersama pihak terkait masih fokus memproses pemulangan jemaah termasuk ratusan Warga Negara Asing (WNA) yang datang ke lokasi. Dia bersyukur peserta Ijtima Dunia 2020 memahami kemaslahatan masyarakat umum.

"Alhamdulillah semua mengerti karena kita berdiri di kepentingan nasional yang lebih besar," jelas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Misa Penahbisan Uskup Ruteng

Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 dalam Misa Penasbihan Uskup di Ruteng NTT
Misa Penasbihan Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat, Pr di Gereja Katedral Ruteng sudah berlangsung, Kamis (19/3/2020) pagi. (Liputan6.com/Ola Keda)

Sementara itu, kegiatan Misa Penahbisan Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat Pr di Ruteng, Nusa Tenggara Timur, tetap dilaksanakan. Ribuan jemaat hadir dari berbagai wilayah di Indonesia.

"Kegiatan penahbisan Uskup di Ruteng, NTT, telah berlangsung hari ini dengan aman dan terkendali dan tepat pukul 12.00 Wita kegiatan sudah terlaksana (selesai) dengan aman dan tertib," kata Asep.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Covid-19 Doni Monardo sebelumnya sempat meminta Keuskupan Ruteng, Manggarai, NTT, menunda acara penahbisan Mgr Siprianus Hormat sebagai Uskup Ruteng. Hal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mencegah penularan virus Corona Covid-19, salah satunya social distancing.

Hal tersebut disampaikan Doni dalam suratnya kepada Kardinal dan Bupati Manggarai. Meski demikian, acara penahbisan ini tetap digelar.

Demi mencegah penularan virus Corona Covid-19, panitia penahbisan menyiapkan hand saniter di dua pintu gerbang masuk Gereja Katedral. Pemeriksaan suhu tubuh juga dilakukan di depan pintu Gereja Katedral, baik saat umat masuk maupun keluar gereja.

Salam damai tidak dilakukan dengan berjabat tangan. Namun, hanya dengan mengatupkan tangan di dada. Sebelum membagi komuni, para imam membersihkan tangan dengan antiseptik.

Menkominfo RI (Johhny G. Plate) yang telah tiba di Kota Ruteng pada 18 Maret 2020 untuk menghadiri misa pentahbisan Uskup Ruteng batal menghadiri misa pentahbisan dan telah kembali ke Jakarta melalui Bandara Komodo pada 19 Maret 2020.

Sedangkan Dubes Vatikan untuk Indonesia (Mgr. Piero Pioppo), Gubernur NTT, Ketua DPRD NTT, Kapolda NTT dan Danrem 161/Wirasakti yang rencananya hadir, sampai dengan selesainya misa pentahbisan juga batal hadir.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya