50 Bus Sekolah Disiagakan Angkut Tenaga Medis Covid-19 di Jakarta

Bus sekolah itu akan mengangkut tenaga medis ke rumah sakit rujukan pemerintah di Jakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mar 2020, 20:07 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2020, 20:07 WIB
20160422-Bus Sekolah Gratis Hadir di Rusun Muara Kapuk-Jakarta- Yoppy Renato
Fasilitas bus sekolah gratis kini telah ada di Rusun Muara Kapuk, Jakarta, Jumat (22/4/2016). Sebanyak 2 unit mobil akan beroperasi setiap hari untuk memudahkan anak sekolah yang tinggal di Rusun Muara Kapuk. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan sterilisasi terhadap 50 unit Bus Sekolah yang akan digunakan sebagai kendaraan transportasi bagi tenaga medis selama penanganan virus corona Covid-19 di Jakarta.

"Ada 50 Bus Sekolah yang hari ini kita sterilkan. Kendaraan ini akan kami gunakan untuk mengangkut paramedis," kata Kepala Satgas Penanganan Covid-19 PMI Jakarta, Aguy Gurhadi di Jakarta, Minggu (2/3/2020).

 

Kegiatan sterilisasi bertempat di lapangan parkir Hek Taman Mini Indonesia Indah (TMII), tepatnya di depan parkiran taksi Blue Bird. Kegiatan berupa penyemprotan cairan disinfektan.

Aguy mengatakan kegiatan itu merupakan kerja sama PMI dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam rangka mitigasi pencegahan virus corona Covid-19.

Penyemprotan disinfektan terhadap fasilitas anak sekolah itu melibatkan 300 relawan PMI yang disebar di seluruh wilayah Jakarta.

Dilansir Antara, Puluhan Bus Sekolah jenis elf 3/4 maupun bus berwarna kuning itu akan dimanfaatkan untuk keperluan transportasi tenaga medis untuk mengantar pasien rujukan maupun mobilitas dokter dan perawat rumah sakit.

Armada tersebut akan bergerak ke rumah sakit rujukan Covid-19, di antaranya RSPI Sulianti Saroso, RSUP Persahabatan, dan RSPAD Gatot Subroto.

"Armada ini akan bergerak dari poin yang dituju ke rumah sakit rujukan. Jangan sampai tim terpapar," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Cek Kesehatan Awak Bus

Pergerakan Bus Sekolah juga dibatasi hanya pada jalur tujuan rumah sakit rujukan.

"Kita akan batasi pergerakan bus, termasuk kru yang ada di awak bus akan bersifat tetap dan tempat istirahatnya ditetapkan secara khusus," ujarnya.

Terhadap kru yang bertugas juga diseleksi berdasarkan kriteria usia maksimal 30 tahun dengan alasan kemampuan stamina.

"Kru akan dicek kesehatannya secara rutin, kita akan prioritaskan usia 30 tahun maksimum untuk tugas ini," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya