Maruf Amin Minta MUI Keluarkan Fatwa Jenazah Pasien Corona Boleh Tidak Dimandikan

Sebelumnya, Ma'ruf juga pernah meminta MUI untuk mengeluarkan fatwa supaya dibolehkannya untuk tidak sholat berjamaah di tengah merebaknya wabah Covid-19 ini.

oleh Yopi Makdori diperbarui 23 Mar 2020, 14:29 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2020, 14:29 WIB
Wapres Ma'ruf Amin saat melakukan kerja dari rumah, Rabu (18/3/2020). (dok Kantor Sekretariat Wakil Presiden)
Wapres Ma'ruf Amin saat melakukan kerja dari rumah, Rabu (18/3/2020). (dok Kantor Sekretariat Wakil Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Maruf Amin meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengeluarkan fatwa agar membolehkan jenazah pasien positif Covid-19 atau corona tidak usah dimandikan.

"Dan untuk mengantisipasi ke depan, saya meminta MUI kalau terjadi kesulitan mengurusi jenazah penderita corona karena kurangnya petugas medis, karena situasi tidak memungkinkan, kemungkinan tidak dimandikan," ucap Maruf Amin, Jakarta, Senin (23/3/2020).

Fatwa ini, kata Maruf dirasa penting dalam situasi seperti saat ini. Pasalnya jika situasi dan kondisi tidak memungkinkan, terlebih lagi petugas medis yang sedikit maka fatwa seperti itu bisa menjadi alternatif agar mengurangi penyebaran virus tersebut.

Sebelumnya, Ma'ruf juga p ernah meminta MUI untuk mengeluarkan fatwa supaya dibolehkannya untuk tidak sholat berjamaah di tengah merebaknya wabah Covid-19 ini.

"Saya juga meminta MUI mengeluarkan fatwa kebolehan untuk tidak salat berjamaah jika terjadi situasi tidak memungkinkan seperti Jakarta," tutur Ma'ruf Amin.


Alkes Covid dari China Tiba

Pemerintah Indonesia mendatangkan bantuan alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan virus corona Covid-19 yang diambil dari China. Bantuan itu direncanakan akan tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, hari ini, Senin (23/3/2020).

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, pesawat Hercules  yang mengangkut alkes dan obat-obatan dari China itu telah mendarat di Natuna, Kepulauan Riau sejak Minggu 22 Maret kemarin. Rencananya, logistik kesehatan itu akan tiba di Jakarta pada pukul 9.30 WIB nanti.

"Barang-barang itu menjadi tanggung jawab dari Kepala Gugus Tugas (Doni Monardo), sehingga nanti akan digudangkan di Halim," kata Hadi di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/3/2020).

Bantuan rencananya akan diterima langsung oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kepala Staf Presiden, dan Kasum TNI. Bantuan ini terdiri dari 20.000 pakaian pelindung, 15.000 masker N-95, 10.000 sarung tangan sekali pakai, 15.000 masker sekali pakai, serta 10.000 pelindung mata.

"Kapasitas membawa peralatan maupun obat kurang lebih 9 ton," lanjutnya.

Bantuan ini merupakan kerjasama Kementerian Pertahanan RI dengan Kementerian Pertahanan China untuk membantu Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Indonesia. Bantuan kemanusiaan ini juga didukung program CSR dari pengusaha China dan Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya