Rapid Test Covid-19 Massal di Jawa Barat Dinilai Berpotensi Memudahkan Penularan

Pemprov Jawa Barat dinilai masih minim persiapan untuk melaksanakan tes massal Covid-19, salah satunya soal kesediaan APD.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 24 Mar 2020, 01:21 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2020, 01:21 WIB
Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta - Tes cepat atau rapid test virus corona Covid-19 yang sedianya akan dilaksanakan Pemprov Jawa Barat antara Selasa 24 Maret 2020 atau lusa nanti mendapat kritikan dari sejumlah pihak. Banyak pandangan yang menilai tes massal ini malah akan membuat penyebaran virus semakin meluas.

Beberapa kalangan berujar, gagasan Pemprov Jabar terkait upaya pencegahan penyebaran Covid-19, terlalu riskan untuk dilakukan. Alih-alih menekan jumlah penderita, tes ini justru dinilai hanya akan menimbulkan masalah baru karena semakin memudahkan penularan virus. Salah satu alasan yaitu karena minimnya alat pelindung diri (APD).

"Saya ingin menyampaikan, bahwa saat ini kendala yang kami hadapi adalah terbatasnya APD baik masker maupun pakaian yang digunakan dalam penanganan Pendemi Covid-19 ini," kata perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bekasi, Puang Akbar saat rapat Forkopimda di ruang Koni Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Senin (23/3/2020).

Selain itu, alasan penolakan lainnya yakni penggunaan sistem drive thru yang dianggap berpotensi menimbulkan penyebaran virus semakin masif. Sistem door to door dirasa akan lebih aman dan efisien dalam tes semacam ini.

"Kiranya dipertimbangkan kembali, karena secara teknisnya saya melihat terkesan terburu-buru, sehingga nanti apa yang kita harapkan berhasil justru malah berantakan," ujar anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Irfan Suryanegara.

Menurutnya, perlu ada pengajian ulang untuk pelaksanaan rapid test, sehingga tidak menimbulkan keresahan di masyarakat karena berbagai potensi penyebaran virus sebagaimana dikhawatirkan berbagai pihak.

"Tapi bila tetap akan dilaksanakan rapid test secara massal, saya mengusulkan lokasinya di Kodim atau Polres, karena lebih aman dari timbul kepanikan. Kalau tidak, diadakan di tingkat kelurahan atau kecamatan saja," imbuh Irfan.

Salah satu lokasi tes massal, yakni Stadion Pakansari di Bogor juga dikabarkan belum memiliki kesiapan matang untuk menggelar tes massal Covid-19, sehingga perlu dilakukan penundaan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rapid Test di Bekasi Ditunda

Jabar Akan Gelar Rapid Test COVID-19 secara Massal di Sejumlah Daerah
Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- usai meninjau kesiapan Stadion Patriot Chandrabhaga bersama Wali Kota Bekasi, Minggu (22/3/20).

Pemerintah Kota Bekasi menunda pelaksanaan tes cepat atau rapid test Covid-19 secara massal yang sedianya digelar Selasa 24 Maret 2020. Penundaan disebabkan beberapa hal yang bersifat urgent sehingga memerlukan kajian lebih lanjut dalam pelaksanaannya.

"Terkait informasi sebelumnya di mana akan ada rapid test Covid-19 di Stadion Patriot Chandrabaga Selasa (24/3), sementara waktu dibatalkan.⁣⁣ Rapid test sendiri sedang dikaji untuk dilakukan secara door to door kepada warga masyarakat," kata Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto dalam postingan di akun Instagram pribadinya @mastriadhianto, Senin (23/3/2020).

Tri menyebutkan, ada beberapa kesiapan untuk rapid test yang masih minim, sehingga perlu dilakukan evaluasi kembali. Utamanya adalah terkait kesiapan alat serta metode yang digunakan.

"Dan tentunya adalah bagaimana prosesnya bisa berjalan secara efektif dan juga tidak terjadi perkumpulan massa, sambil kita menunggu kesiapan alat," ujar Ketua Tim Siaga Bencana Penyebaran Covid-19 itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya