Enggan Pindah ke RS Darurat Covid-19, 144 Jemaah Masjid Tamansari Memilih Bertahan

Mereka yang saat ini sedang menjalani karantina di masjid tersebut dikarenakan ditemukan tiga jemaah yang positif terinfeksi Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Mar 2020, 23:29 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2020, 23:29 WIB
Mengintip Kesiapan RS Darurat COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran
Petugas menyiapkan perlengkapan ruang isolasi Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2019). RS Darurat Penanganan COVID-19 hampir 100 persen rampung. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 144 jemaah Masjid Kebon Jeruk, Tamansari, Jakarta Barat memilih bertahan dalam karantina mandiri di kawasan tersebut atas permintaan mereka.

"Masih sama seperti kemarin 144 orang. Mereka minta untuk sementara mengisolasi diri secara mandiri di masjid itu," kata Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi di Jakarta, Senin (30/3/2020).

Hal tersebut karena mereka enggan dipindahkan ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Selama masa karantina mandiri, jemaah masjid tersebut mendapatkan kebutuhan makanan siap saji tiga kali sehari dari Suku Dinas Sosial Jakarta Barat.

"Tiap hari Sudin Sosial mensuplai makan siang dan makan malam. Dan hari ini ditambah dengan sarapan pagi," kata Rustam seperti dikutip Antara.

Sebelumnya, 39 jamaah berstatus orang dalam pengawasan di Masjid Jami Kebon Jeruk dipindahkan untuk mendapat perawatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (28/3/2020).

Mereka yang saat ini sedang menjalani karantina di masjid tersebut dikarenakan ditemukan tiga jemaah yang positif terinfeksi Covid-19.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Berlangsung Sejak Lama

Sebelumnya, Rustam Effendi menyebut masih ada 183 jemaah yang hingga kini masih diisolasi di Masjid Jami Tamansari, Jakarta Barat. Dia memastikan, selama masa isolasi, kebutuhan makanan 183 jemaah tersebut akan disediakan.

"Diisolasi sementara, tidak boleh keluar sampai ada langkah selanjutnya, kita urus makannya. Jumlah 183 orang," ujar Rustam dikonfirmasi Liputan6.com, Sabtu (28/3/2020).

Rustam menyebut, 183 orang yang diisolasi tersebut tengah menggelar tabligh keliling. Menurutnya, peserta tak hanya dari Indonesia, melainkan dari mancanegara.

Dia menyebut, kegiatan tabligh keliling di masjid tersebut sudah dilakukan sejak lama, bahkan pada saat dirinya menjabat camat pada 2007, kegiatan tersebut sudah dilakukan.

Rustam menyebut, dari 183 jemaah tersebut, 78 di antaranya adalah warga negara asing (WNA).

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya