Liputan6.com, Jakarta Kementerian Sosial (Kemensos) menambah jumlah penerima bantuan sosial program sembako sebanyak 4,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) sebagai upaya perlindungan terhadap dampak wabah korona Covid-19.
Para KPM baru di Kelurahan Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) menerima pembagian 198 Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara menghadiri langsung pembagian KKS tersebut.
Baca Juga
Mensos Juliari mengatakan bantuan ini di luar bantuan sembako dari Presiden Joko Widodo yang telah diluncurkan di depan Istana, kemarin.
Advertisement
"Penambahan 4,8 juta KPM ini merupakan perluasan program sembako yang dahulu dikenal dengan nama Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)," kata Mensos Juliari, di Kelurahan Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa, 21 April 2020.
Dengan adanya penambahan sebanyak 4,8 juta KPM, maka jumlah penerima program sembako menjadi 20 juta KPM di seluruh Indonesia pada 2020.
"Sebelumnya, jumlah penerima Program Sembako sebanyak 15,2 juta KPM. Sekarang, menjadi 20 juta KPM," kata mantan Ketua IMI dua periode ini.
Kemensos mencatat terdapat penambahan jumlah KPM di Kota Tangerang Selatan sebanyak 5.965, yaitu dari semula 13.284 menjadi menjadi 19.249.
Sementara, di Provinsi Banten pada April 2020 terdapat penambahan KPM 84.536, yaitu dari semula 470.729 kini menjadi 555.292.
Untuk diketahui, program sembako dari Kemensos berbeda dengan bantuan sembako Presiden. "Bantuan sembako target kita 9 juta seluruh Indonesia," ucap Mensos Juliari.
Sekretaris Dirjen Penanganan Fakir Miskin Nurul Farijati menjelaskan KPM perluasan program sembako akan mendapatkan bantuan setiap bulan senilai Rp200 ribu hingga Desember 2020.
Program sembako Kemensos berbeda dengan bantuan sembako Presiden senilai Rp600 ribu selama tiga bulan.
"Kalau yang bantuan sembako Presiden itu sebulan cair dua kali senilai Rp300 ribu yang diwujudkan dalam bentuk sembako dengan rincian antara lain beras, minyak goreng, sarden, kornet, sambal, kecap, mie instan, susu UHT, teh, dan sabun mandi," kata Nurul.
Mereka yang mendapatkan perluasan ini sudah masuk Basis Data Terpadu Kemensos.
Sementara itu, Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany menjelaskan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Tangsel dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan protokol yang berlaku.
Airin berharap 6.002 kepala keluarga (KK) penerima bantuan sembako di Tangsel mampu menjalankan protokol tersebut.
“Kunci Keberhasilan dari PSBB ini adalah satuan gugus tugas di tingkat RT dan RW, alhamdulillah sudah terlaksana dengan baik,” ucap Airin.
(*)