Upaya Kemenhub Cegah Warga Mudik Sebelum 24 April 2020

Pemerintah memutuskan melarang mudik Lebaran 2020 untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 22 Apr 2020, 10:24 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2020, 10:21 WIB
Suasana Terminal Kalideres Jelang Arus Mudik 2019
Calon penumpang bersiap menaiki bus di Terminal Kalideres, Jakarta, Kamis (30/5/2019). Menurut Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) puncak arus mudik di Terminal Kalideres diprediksi akhir pekan ini, mulai dari Jumat hingga Sabtu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memutuskan melarang mudik Lebaran 2020 untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19. Larangan mudik tersebut mulai berlaku Jumat 24 April 2020.

Juru bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi agar masyarakat yang tak mudik sebelum 24 April.

"Larangan ini untuk keluar dan menuju daerah PSBB dan zona merah. Pada dasarnya di daerah tersebut sudah dilakukan pembatasan dan pengendalian," kata Adita kepada Liputan6.com, Rabu (22/4/2020).

Dia menegaskan, sudah banyak dilakukan edukasi agar tidak mudik. Selain itu juga telah disampaikan bahaya mudik di tengah pandemi virus Corona.

"Selain itu juga dilakukan edukasi yang makin intensif tentang bahaya mudik," ungkap Adita.

Adita berharap, dengan edukasi tersebut bisa menekan angka orang hendak pulang ke kampung halaman. "Harapannya ini akan menekan angka orang yang berniat mudik, sebelum larangan diberlakukan," ucap dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pemerintah Larang Mudik

Arus Balik di Stasiun Pasar Senen
Sejumlah pemudik membawa barang bawaan mereka setibanya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (8/6/2019). Volume penumpang arus balik melalui moda transportasi kereta api di stasiun Stasiun Senen mengalami lonjakan pada H+3 Lebaran. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan melarang masyarakat untuk mudik Lebaran tahun 2020. Hal ini dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang bersikeras ingin mudik di tengah situasi pandemi virus corona (Covid-19).

Jokowi menuturkan bahwa berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan, ada 68 persen warga yang menyatakan tidak akan mudik. Sementara 24 persen masyarakat bersikukuh ingin mudik.

"Yang tetap bersikeras mudik 24 persen. Yang sudah mudik 7 persen. Artinya masih ada angka yang sangat besar yaitu 24 persen tadi," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Selasa (21/4/2020).

Sehingga, Jokowi memutuskan larangan mudik tak hanya untuk ASN, TNI-Polri, dan pegawai BUMN saja. Namun, juga untuk semua masyarakat demi mencegah penyebaran virus corona semakin meluas.

"Mudik semuanya akan kita larang. Oleh sebab itu, saya minta persiapan-persiapan yang berkaitan dengan ini disiapkan," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya