Liputan6.com, Jakarta Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda), Muhammad Effendi menyatakan pihaknya akan kembali menambah penutupan sementara di dua stasiun.
Kata dia, hal tersebut guna mendukung penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta. "Mulai hari Kamis, 23 April 2020 besok, dua stasiun akan tutup, yaitu Stasiun Istora Mandiri dan Setiabudi," kata Effendi dalam keterangan tertulis, Rabu (22/4/2020).
Dengan penambahan tersebut, dia menyatakan kereta MRT Jakarta hanya akan beroperasi di delapan dari 13 stasiun yang ada. Di antaranya yakni Stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Blok M, Senayan dan Bendungan Hilir.
Advertisement
"Kemudian ada Stasiun Dukuh Atas BNI, dan Bundaran HI," ucapnya.
Sementara itu kata dia, setelah penetapan kebijakan penutupan 3 stasiun yakni ASEAN, Stasiun Blok A, dan Haji Nawi jumlah penumpang juga mengalami penurunan.
"Senin (20/4/2020) dan Selasa (21/4/2020) secara berturut-turut sebanyak 4.961 dan 4.351 penumpang," jelas Effendi.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kurangi Jadwal Perjalanan
Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin menyatakan, terdapat tiga stasiun MRT yang tidak melayani pengguna mulai hari ini Senin (20/4/2020). Perubahan layanan tersebut sebagai bentuk pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta.
"MRT Jakarta tidak berhenti dan tidak memberangkatkan penumpang dari tiga stasiun, yaitu Stasiun ASEAN, Stasiun Blok A, dan Stasiun Haji Nawi," kata Kamaluddin dalam keterangan pers, Jumat 17 April 2020.
Selain itu, dia menyatakan jadwal kedatangan kereta atau hedway juga ada pengurangan. Saat mulai pelaksanaan work form home (WFH), hedway MRT itu 30 menit.
"Selang waktu keberangkatan kereta (headway) menjadi 30 menit sepanjang jam operasional," ucapnya.
Advertisement