5 Hal Terkait Antivirus Corona Covid-19 Hasil Temuan Profesor di Sumsel

Berbagai upaya terus dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona Covid-19 oleh banyak pihak.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Apr 2020, 23:38 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2020, 15:30 WIB
20160628-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Sampai dengan saat ini, penyebaran virus Corona Covid-19 masih menjadi hal yang mengkhawatirkan.

Berbagai upaya terus dilakukan oleh banyak pihak guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona Covid-19.

Salah satu upaya untuk menghentikan penyebaran virus Corona tersebut juga dilakukan oleh Prof Dr Ir H Faisal Rizal, M. Kes.

Profesor yang juga merupakan putra daerah Sumatera Selatan tersebut mengklaim telah berhasil mengembangkan antivirus Covid-19.

Bahkan menurut informasi yang dilansir dari corona.sumselprov.go.id, antivirus tersebut telah diujicobakan.

Berikut 5 hal terkait antivirus Corona Covid-19 yang dikembangkan Prof Dr Ir H Faisal Rizal, M Kes:

 

Ralat:

 

Terdapat kesalahan redaksional dalam judul dan isi artiket sebelumnya pada berita di atas. Judul dan isi artikel ini telah diedit. Redaksi memohon maaf atas kekeliruan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Berbentuk Gula Bubuk

Gula Pasir
Ilustrasi Foto Gula Pasir (iStockphoto)

Setelah dianggap berhasil dalam melakukan pengembangan obat antivirus Covid-19, Faisal kemudian mempresentasikan temuannya kepada Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru pada Selasa, 21 April 2020.

Antivirus yang telah ditemukan oleh Faisal tersebut ternyata bukan dari bahan-bahan kimia.

Faisal membuat antivirus tersebut dari bahan-bahan yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Antivirus yang diberi nama SIeNERGI ini berbentuk seperti gula bubuk.

Antivirus tersebut nantinya akan dicampurkan ke dalam makanan atau minuman yang kemudian dikonsumsi oleh pasien kasus virus Corona atau orang yang bahkan tidak terinfeksi sama sekali.

 


Tingkat Keberhasilan Obat

THUMBNAIL VAKSIN
THUMBNAIL VAKSIN

Gula yang ada di antivirus tersebut dapat menjadi pemecah protein kemudian menjadi asam amino.

Antivirus yang menggunakan produk gula dengan menggunakan light technology tersebut ternyata sudah pernah diuji coba dan terbukti keberhasilannya.

Baru-baru ini, Faisal juga sudah melakukan uji coba dengan memberikan vaksin tersebut kepada pasien yang telah dinyatakan positif virus corona.

"Tingkat keberhasilannya sudah ada. Datanya kita dapat dari beberapa rumah sakit di luar Sumsel. Ada beberapa pasien yang sembuh. Proses penyembuhannya biasanya tidak lebih dari 5 hari," papar Faisal.

 


Perlu Penelitian Lebih Lanjut

20160628-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Walaupun antivirus tersebut tidak dibuat dengan bahan kimia yang dapat menimbulkan efek samping dan sudah dilakukan percobaan, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru memerintahkan kepada Faisal untuk melakukan uji coba melalui penelitian lebih lanjut.

"Tapi saya yakin ini baik. Apalagi dalam paparan yang dilakukan Prof Faisal disertai uji, sehingga ini sangat meyakinkan," ucap Herman.

 


Bisa Langsung Dikonsumsi

20160629-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Ketika Faisal melakukan presentasi, Gubernur Herman juga sempat mencoba antivirus yang memang langsung bisa dikonsumsi tersebut.

"Saya secara pribadi langsung mengonsumsinya. Mudah-mudahan ini bisa menjawab ketakutan masyarakat, karena beranggapan Covid-19 ini belum ada vaksinnya. Saat ini tinggal dinas terkait untuk menganalisis," tutur Herman.

 


Siap Diproduksi Massal

20160628-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Jika nantinya dalam penelitian lebih lanjut antivirus ini terbukti berhasil, maka akan diproduksi massal.

"Tapi saya yakin ini baik. Apalagi dalam paparan yang dilakukan Prof Faisal disertai uji, sehingga ini sangat meyakinkan. Jika memang tidak ada dampak yang berarti, sebar saja ke masyarakat," jelas Herman.

 

Reporter : Denny Marhendri

Sumber : Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya