Masa PSBB Corona Diperpanjang, PSI Minta Pemerintah Lebih Tegas

PSI mengingatkan pemerintah untuk melaksanakan dua hal penting agar PSBB pencegahan penyebaran virus Corona Covid-19 dapat berhasil secara maksimal.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 24 Apr 2020, 17:42 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2020, 17:42 WIB
Begini Suasana Arus Lalu Lintas Jakarta Hari Ke-11 PSBB
Arus lalu lintas di jalan tol dalam kota dan Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (21/4/2020). Adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat volume arus lalu lintas Ibu Kota relatif berkurang, meskipun masih ditemukan kemacetan di sejumlah titik. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berharap Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB yang telah diberlakukan di Jabodetabek dan beberapa kota lainnya di Indonesia berhasil menekan penyebaran Corona Covid-19.

"PSI berharap PSBB berhasil. Pengorbanan rakyat jangan disia-siakan. Setelah PSBB mudah-mudahan kehidupan bisa berangsur-angsur normal," ujar Koordinator Juru Bicara DPP PSI Dara Nasution melalui keterangan tertulisnya, Jumat (24/4/2020).

Dia pun mengingatkan pemerintah untuk melaksanakan dua hal penting agar PSBB berhasil secara maksimal menekan penyebaran virus corona Covid-19.

Pertama, kata Dara, pemerintah benar-benar harus melaksanakan PSBB secara ketat agar efektif menurunkan penyebaran virus.

"Pelaksanaan PSBB jangan setengah hati seperti PSBB dua minggu lalu di Jakarta. Jalanan masih macet. Tidak ada penegakan hukum atau sanksi bagi yang keluar rumah. Hasilnya, peyebaran wabah tetap terjadi. Kasihan juga kepada rakyat yang sudah berkorban tidak bekerja namun dikhianati oleh warga lain yang bandel. Intinya PSBB harus sangat ketat," papar Dara.

Kedua, lanjut dia, pemerintah harus siapkan swab test atau PCR secara masif dan gratis selama masa PSBB. Menurut Dara, hanya dengan tes yang masif dan gratis, maka penerapan PSBB dapat berfungsi maksimal. 

"Tanpa tes masif dan gratis, PSBB akan sia-sia. Dengan tes kita jadi tahu siapa saja dan di mana saja penyebaran Covid-19. Kita jadi tahu kluster penyebaran virus sehingga bisa diantisipasi penyebarannya," kata Dara.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perlahan Bisa Normal

Menengok Pengawasan Pelaksanaan PSBB di Bundaran HI Jakarta
Petugas gabungan dari Polisi, Dishub, dan Satpol PP mengimbau pengguna kendaraan saat melakukan Pengawasan Pelaksanaan PSBB di Bundaran HI, Jakarta, Senin (13/4/2020). Dalam pengawasan tersebut petugas mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker saat berpergian. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut Dara, apabila kedua hal itu bisa dilakukan selama masa PSBB, PSI berharap sebulan ke depan kehidupan di Indonesia perlahan mulai berangsur normal.

"Saya berharap setelah PSBB kehidupan mulai normal. Tentu dengan tetap memperketat gaya hidup seperti tetap menjaga jarak, sering cuci tangan dan memakai masker," ucapnya.

Dara mengatakan, setelah masa PSBB selesai, seluruh kantor, mal, maupun tempat makan, harus tetap menerapkan standar jarak perorangan.

"Warga tetap menjaga jarak, menggunakan masker dan sarung tangan, juga wajib mencuci tangan dengan sabun tiap dua jam," kata dia.

Dara menilai, hal tersebut merupakan langkah preventif ketika wabah Corona Covid-19 diyakini belum benar-benar mereda.

"Ini harapan kita semua. Ketika PSBB berakhir, buruh kembali bekerja, kuli panggul bisa dapat penghasilan, pegawai mulai masuk kantor lagi, penjaga toko dan mal kembali bisa bertugas, tukang gado-gado, bakso, dan ketoprak kembali bisa berjualan seperti biasa," tutup Dara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya