Liputan6.com, Semarang Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menegaskan Kota Semarang tak akan mengambil kebijakan utuh penerapan PSBB di Ibu Kota Jawa Tengah. Alih - alih menekan angka Covid-19 di Kota Semarang, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi lebih memilih menetapkan aturan PKM (Pembatasan Kegiatan Masyarakat) untuk mengontrol aktivitas masyarakat di tengah tekanan wabah Covid-19.
Dirinya meyakinkan dengan penempatan aturan PKM tersebut, PKL dan pelaku usaha tetap memiliki kelonggaran beraktifitas, walaupun dibatasi. Namun meskipun tak menetapkan PSBB, angka Covid-19 di Kota Semarang sedikit menunjukkan grafik yang positif.
Per tanggal 25 April 2020, jumlah pasien positif di Kota Semarang mengalami penurunan dari hari sebelumnya. Bila pada tanggal 25 April 2020 jumlah pasien positif di Kota Semarang tercatat sebanyak 148 orang, saat ini jumlah pasien positif menurun menjadi 137 pasien.
Advertisement
Dari angka tersebut bahkan, 88 pasien diantaranya telah dalam perbaikan klinis, dan menunggu hasil untuk bisa dinyatakan sembuh. Sedangkan sisanya, atau sebanyak 49 pasien masih dalam perawatan pada rumah sakit di Kota Semarang.
Di sisi lain, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Semarang juga terus bertambah menjadi 61 orang. Jumlah tersebut dikonfirmasi menyusul diumumkannya kesembuhan 11 pasien di Kota Semarang pada 25 April 2020. Keterangan itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr. Abdul Hakam.
"Sampai kemarin ada 50 pasien sembuh di Kota Semarang, hari ini ada penambahan 11 pasien yang dinyatakan sembuh, kesemuanya dari Rumah Sakit Dokter Karyadi. Dengan begitu berarti totalnya sudah ada 61 pasien sembuh di Kota Semarang," jelas Hakam.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengingatkan meski pergerakan angka Covid-19 di Kota Semarang cenderung baik, namun grafik tersebut masih ada dalam kategori yang relatif tinggi. Untuk itu dirinya berharap pemberlakukan PKM di Kota Semarang dapat efektif menuntaskan persoalan Covid-19 di Kota Semarang.
"Posisinya masih belum menggembirakan, jadi saya mohon ijin mulai Senin kami akan lebih mengetatkan lagi. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, tapi kota ini perlu kebersamaan kita semuanya untuk memutus mata rantai Covid-19," tekannya.