Disnaker DKI: Hingga 2 Mei, 1 Juta Orang Kerja dari Rumah karena Wabah Corona

Disnakertrans DKI Jakarta mencatat sebanyak 3.927 perusahaan melaksanakan sistem kerja dari rumah selama PSBB Corona berlaku.

oleh Ika Defianti diperbarui 02 Mei 2020, 17:20 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2020, 17:19 WIB
Diperpanjang Sampai 20 Mei, Siswa Belajar Online di Rumah
Siswa sekolah dasar belajar online menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meetings di Pamulang Tangerang Selatan, Kamis (2/4/2020). Gelombang work from home (WFH) membuat kebutuhan terhadap aplikasi video conference meningkat saat pandemi Corona Covid-19. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertrans) DKI Jakarta mencatat sebanyak 3.927 perusahaan dengan 1.058.487 tenaga kerja telah melaksanakan sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH) selama PSBB Corona berlaku.

Kepala Disnakertrans, Andri Yansyah menyatakan, jumlah tersebut terhitung sejak dimulainya WFH pada 16 Maret sampai 2 Mei 2020.

"Dari jumlah itu, 1.352 perusahaan dengan 183.493 tenaga kerja menghentikan seluruh kegiatan operasional kerjanya," kata Andri dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (2/5/2020).

Menurut dia, sebanyak 2.575 perusahaan dengan 874.994 pegawai telah melaporkan adanya pengurangan sebagian kegiatan di lokasi kerja selama PSBB Corona.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan memperpanjang PSBB Jakarta hingga 22 Mei 2020. Anies pun meminta warga Jakarta untuk disiplin menaati anjuran pemerintah selama PSBB untuk menekan penularan virus Corona. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Update Kasus Corona

Jumlah pasien positif virus Corona atau Covid-19 di Jakarta terus mengalami kenaikan. Saat ini jumlah tersebut mencapai 4.355 kasus dan data tersebut berdasarkan website corona.jakarta.go.id yang diakses Liputan6.com pukul 11.30 WIB.

Dalam laman tersebut juga dituliskan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 562 orang, meninggal 400 orang, yang masih mendapatkan perawatan 2.089 orang dan isolasi mandiri ada 1.304 orang.

Selain itu, jumlah yang masih menunggu hasil sebanyak 1.411 kasus. Kemudian sebanyak 3.190 kasus yang telah diketahui titik penyebaran berdasarkan kelurahannya dan sisanya 1.165 belum diketahui.

3.190 kasus yang telah diketahui tersebut tersebar di lima kota administrasi di Jakarta. Mulai dari Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya