Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti adanya daerah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara berlebihan. Jokowi mendapat informasi bahwa ada sejumlah petugas yang membubarkan paksa orang-orang di warung makan.
"Evaluasi PSBB, Presiden mendapat info dan baca berita ada beberapa tempat yang melakukan langkah-langkah yang menurut Presiden kurang tepat," ujar Doni Monardo mengutip Presiden Jokowi usai rapat terbatas melalui video conference, Senin (4/5/2020).
Baca Juga
"Ada warung tenda, ada sekelompok petugas bubarin paksa seperti ini. Kan ini warung silakan buka," sambungnya.
Advertisement
Menurut dia, tak seharusnya petugas membubarkan paksa warung-warung yang masih buka selama masa PSBB. Doni menyebut selama warung tersebut menerapkan protokol kesehatan Covid-19 saat berjualan, maka tidak perlu dibubarkan.
"Kemudian bisa diatur yang semula kursi 10 menjadi 5. Jadi perlu ada komunikasi dengan petugas dengan masyarakat yang saat itu mungkin belom paham aturan," jelasnya.
Sorotan Jokowi
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta agar penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus corona (Covid-19) dievaluasi. Jokowi meminta agar pelaksanaan PSBB tidak terlalu berlebihan namun juga tak kendor.
"Saya melihat beberapa kabupaten dan kota telah melewati tahap pertama dan akan masuk ke tahap kedua. Ini perlu evaluasi mana yang penerapannya terlalu over terlalu kebablasan dan mana yang masih kendor," jelas Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Senin.
Jokowi ingin PSBB betul-betul diterapkan secara ketat sehingga dapat mengurangi penyebaran virus corona. Pasalnya, kata dia, saat ini sudah ada 4 provinsi dan 22 kabupaten/kota yang menerapkan PSBB.
Untuk itu, evaluasi tersebut dinilai penting agar kedepannya penerapan PSBB dapat berjalan efektif. Khususnya, bagi daerah-daerah yang memasuki PSBB tahap II.
Advertisement