Iming-iming Pengusaha Travel Gelap, dengan Rp 500 Ribu Bisa Mudik ke Brebes

Iklan travel angkut pemudik di tengah wabah Covid-19 bertebaran di media sosial.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 11 Mei 2020, 12:21 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2020, 12:09 WIB
FOTO: Sosialisasi Larangan Mudik Cegah Penyebaran Virus Corona COVID-19
Polisi melakukan sosialisasi larangan mudik kepada pengguna jalan di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu (6/5/2020). Sosialisasi tersebut dilakukan demi memutus mata rantai penyebaran virus corona COVID-19 dari satu wilayah ke wilayah lain. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Iklan travel angkut pemudik di tengah wabah Covid-19 bertebaran di media sosial. Penumpang diiming-Iming bisa lolos dari penyekatan petugas kepolisian.

Tapi, bagi yang tertarik untuk mudik tentunya harus merogoh kocek lebih dalam karena harga jual tiketnya jauh lebih tinggi dibandingkan hari-hari biasanya.

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yugo menaksir kenaikan bisa mencapai tiga sampai empat kali lipat. Misalnya ke tujuan Brebes. Biasanya harga tiketnya hanya Rp 150 ribu. Tapi, oleh pengusaha travel gelap sekali dipatok dengan harga Rp 500 ribu sekali jalan.

Informasi ini didapat dari sopir travel yang tertangkap dalam operasi khusus pada 8 Mei 2020 hingga 10 Mei 2020. Setidaknya, ada 202 kendaraan travel gelap mudik yang berhasil dijaring petugas kepolisian.

“Contohnya salah satu yang kita tangkap itu (ke Brebes). Ada juga yang ke Cirebon biasanya harga tiket hanya Rp 100 ribu, tapi dia (travel gelap) mau mengangkut asal penumpang membayar Rp 750 ribu,” ujar dia saat Konferensi Pers di Polda Metro Jaya, Senin (11/5/2020).

 

Ribuan Orang Gunakan Travel Gelap

Sementara itu, menurut catatan Dirlantas Polda Metro Jaya setidaknya, ada 1.113 penumpang yang mencoba menggunakan jasa travel gelap untuk mudik.

“Penumpang hendak pulang ke berbagai kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Tujuannya seperti Brebes, Tegal, Pekalongan, Tuban, Situbondo, Surabaya, Jogja, Malang, Cirebon hampir semua kota ada,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, yang turut mendampingi Dirlantas.

Yusri menerangkan, pengusaha travel gelap menawarkan jasa angkut mudik melalui media sosial seperti Instagram dan Facebook. Ada pula yang ditawari dari mulut ke mulut.

"Jadi ada beberapa yang memang sudah bisa sekali dua kali ngantar ke Jawa kemudian balik lagi ke Jakarta dan mengantar lagi," terang dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya