Update Corona Jumat 15 Mei: 1.076 Pasien Covid-19 Meninggal Dunia

Update data pasien Corona Covid-19 ini tercatat sejak pukul 12.00 WIB, Kamis, 14 Mei 2020 hingga pukul 12.00 WIB, Jumat (15/5/2020).

oleh Devira PrastiwiRita Ayuningtyas diperbarui 15 Mei 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2020, 15:57 WIB
Achmad Yurianto
Juru Bicara Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto saat konferensi pers Corona di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (25/4/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Pasien meninggal dunia akibat terinfeksi virus Corona Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.

Menurut Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, penambahan pasien positif Corona yang meninggal dunia pada hari ini, Jumat (15/5/2020) naik 33 orang menjadi 1.076 orang.

"Kasus meninggal bertambah 33 orang jadi total ada 1.076 orang," ujar Yurianto melalui konferensi pers daring di Graha BNPB Jakarta, Jumat (15/5/2020).

Sementara, sampai siang tadi, sebanyak 16.496 orang di Indonesia dinyatakan terkonfimasi positif Corona Covid-19.

Update data pasien Corona Covid-19 ini tercatat sejak pukul 12.00 WIB, Kamis, 14 Mei 2020 hingga pukul 12.00 WIB, Jumat (15/5/2020).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Gelombang Kedua Corona Berpeluang Terjadi

Wiku Adisasmito
Ketua Pakar Gugus Tugas Wiku Adisasmito menyampaikan penggunaan masker kain untuk masyarakat di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (4/4/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah tetap waspada dengan prediksi adanya gelombang kedua pandemi virus Corona di Indonesia. Dia menjelaskan peluang terjadi kembali wabah akan ada jika masyarakat tidak mematuhi saran dari pemerintah.

"Gelombang kedua seharusnya tidak terjadi, tetapi kita harus siap untuk itu setiap saat. Akan ada peluang untuk gelombang kedua jika warga kita tidak mengikuti saran pemerintah," kata Wiku dalam siaran telekonference, Jumat (15/5/2020).

Dia menjelaskan, disiplin berperilaku adalah kunci utama jika tak ingin diserang kembali wabah virus Corona.

"Gelombang kedua hanya dapat terjadi di wilayah di mana orang tidak mematuhi rekomendasi kesehatan. Di tingkat nasional, kami selalu melacak dan memperkuat sistem kesehatan publik kami di lingkup nasional," ungkap Wiku.

Dia mengatakan, pemerintah tidak bisa melakukannya sendirian. Tetap harus ada kekuatan dan partisipasi masyarakat agar tidak terjadi gelombang kedua virus Corona di Indonesia.

"Kami telah berusaha melakukan yang terbaik, tetapi kami bisa melakukan ini sendirian. Kami membutuhkan semua warga untuk mengatasi pandemi ini," jelas Wiku.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya