Ridwan Kamil: PSBB Berdampak Penurunan Pasien Covid-19 di Jabar

Menurut Ridwan Kamil, selama PSBB ini hasilnya mengembirakan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 16 Mei 2020, 18:44 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2020, 18:44 WIB
Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menggelar jumpa pers terkait PSBB tingkat provinsi di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu (2/5/20). (sumber foto : Humas Pemprov Jabar)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, ada alasan khusus mengapa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) skala Provinsi dilakukan 6 Mei dan berakhir di 20 Mei.

"Kenapa kami PSBB skala Provinsi? Karena kami ingin surveilance, melakukan pelacakan kepada seluruh 50 juta penduduk," ucap pria yang akrab disapa Kang Emil, Sabtu (16/5/2020).

"Kalau hanya yang PSBB-nya 1-2 Kabupaten, kami khawatir Kota/Kabupaten yang tidak melakukan PSBB, tidak punya ukuran-ukuran untuk melakukan evaluasi yang terpercaya terukur terukur," lanjut dia.

Hasil PSBB Provinsi ini dievaluasi. Pihaknya akan mengambil  keputusan mana yang lanjut PSBB, mana yang diturunkan, relaksasi, mana yang kembali normal pada saat terbukti tidak ada pergerakan virusnya.

Menurut Ridwan Kamil, selama PSBB ini hasilnya mengembirakan. Pada saat PSBB Bodebek ditambah dengan Bandung Raya dan Kota/Kabupaten sisanya, terjadi penurunan. Tercatat, 7-21 April 44 kasus, 22-29 April 28 kasus. Dan kemudian, 30 April-13 Mei 24 kasus.

"Sebelum PSBB kasus harian kita ada di 40-an kasus per hari di akhir PSBB ini, di hari saya wawancara itu sudah turun ke 21-24 kasus per hari. Kemudian juga sebelum PSBB itu ada peningkatan terhadap pasien di rumah sakit, setelah PSBB kami turun dari akhir April 430-an pasien. Sekarang sudah 350-an pasien," tegas Kang Emil.

Dia juga menyebut, sebelum PSBB tingkat kematian 7 orang per hari. Setelah PSBB menjadi 4 orang per hari. "Kemudian ada kenaikan, kesembuhan hampir dua kali lipat," pungkas Ridwan Kamil.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya