Korban Pemerkosaan dan Diduga Terlibat Pembunuhan, Bagaimana Kemensos Pulihkan Psikologis NF?

Kementerian Sosial menyatakan terus mengawal proses peradilan yang dijalani NF, remaja yang diduga membunuh bocah bernisial APA.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 20 Mei 2020, 14:30 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2020, 14:21 WIB
Pengasuh Siksa Bocah 9 Tahun Saat Ditinggal Orang Tua Berlibur
Ilustrasi kekerasan anak. Foto: Pixabay.com

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Sosial menyatakan terus mengawal proses peradilan yang dijalani NF, remaja yang diduga membunuh bocah bernisial APA.

Dirjen Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat menerangakan, pihaknya tengah mengupayakan pendampingan dan pemulihan psikologis NF. Saat ini, NF sedang dititipkan di Balai Anak "Handayani" Jakarta.

Harry mengatakan, melihat langsung kondisi NF sekaligus memantau jalannya proses rehabilitasi sosial.

Saat berkunjung, Dirjen Rehsos juga memberi hadiah ulang tahun kepada NF yang jatuh pada tanggal 10 Mei 2020.

"Hadiah tersebut berupa seperangkat alat menggambar untuk mendukung hobi sekaligus kepiawaian NF dalam menggambar," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (20/5/2020).

Harry membeberkan, kondisi NF sudah menunjukkan perubahan kearah yang lebih baik, secara fisik, psikis, sosial dan spiritual.

Kondisi fisiknya tampak sehat dan sudah mampu menjaga kebersihan diri. Secara sosial, NF mulai terbuka dengan petugas untuk menceritakan permasalahannya dan merasa nyaman berada di balai.

NF bahkan meminta untuk tetap berada di Balai Anak "Handayani" Jakarta dan ingin mengurus sendiri anaknya setelah lahir.

"NF ditempatkan di satu ruangan tersendiri dan diberikan keleluasaan untuk menjalani hobinya, yaitu menggambar. Maka disediakan beberapa kertas dan pensil untuk NF menggambar. Hasil gambar NF bisa menjadi bahan pemeriksaan, karena tak jarang NF menuangkan fikirannya melalui gambar," ujar dia.

Menurut dia, pendampingan bukan hanya kepada NF tapi juga ke keluarga korban. Pihaknya turun langsung ke daerah Sawah Besar Jakarta Pusat untuk melihat kondisi keluarga korban sekaligus memberi santunan dan penguatan kepada keluarga korban.

Harry menyampaikan, Menteri Sosial RI, Juliari P. Batubara juga sempat menyambangi rumah korban dan bercengkerama dengan Bapak dan Kakak-kakak korban.

Pada saat itu, Ibu korban sedang tidak dirumah. Ia sedang memenuhi panggilan dari pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.

Sensitifitas akan kasus NF juga datang dari Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi. Pada 17 Mei 2020, Dirjen Rehsos didampingi Kepala Balai Anak "Handayani" Jakarta, Neneng Heryani menyambut kedatangan Seto Mulyadi bersama Deputi Perlindungan Anak KPPPA, Nahar di Balai Anak "Handayani" Jakarta.

Kunjungan ini dalam rangka memberikan motivasi kepada NF untuk terus bersemangat menjalani kehidupannya. Dirjen Rehsos juga akan terus memastikan perlindungan dan pendampingan advokasi sosial terutama dalam pemenuhan hak-hak dan kebutuhan NF sebagai seorang anak.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Berada dalam 2 Posisi

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat membeberkan hasil pemeriksaan fisik dan psikologis NF selama di Rumah Sakit Polri Jakarta Timur. Menurut Harry Hikmat, psikolog mampu membuka sisi lain kehidupan NF.

Harry menerangkan, NF berada dalam dua posisi sekaligus, yaitu sebagai pelaku pembunuhan dan menjadi korban kekerasan seksual oleh tiga orang terdekatnya, hingga kini hamil 14 minggu.

"Kasus kedua juga perlu diselidiki untuk mendapatkan kesimpulan logis mengapa anak ini melakukan tindak kekerasan," kata Harry.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya