2 Bulan Jauh dari Keluarga, Ketua Gugus Tugas Covid-19 Salat Idul Fitri di Graha BNPB

Demi menjalankan tugas, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo tidak bersama keluarga pada Idul Fitri kali ini karena sudah lebih dari dua bulan harus tinggal di Graha BNPB.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 24 Mei 2020, 12:33 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2020, 12:33 WIB
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19, Doni Monardo. (dok BNPB)
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19, Doni Monardo. (dok BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaksanakan salat Idul Fitri 1441 H di Ruang Serba Guna Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB, Jakarta Timur.

Demi menjalankan tugas, seperti dilansir Antara, Doni tidak bersama keluarga pada Idul Fitri kali ini karena sudah lebih dari dua bulan harus tinggal di Graha BNPB.

Menurut Tenaga Ahli Kepala BNPB Egy Massadiah, salat Idul Fitri di Graha BNPB itu diikuti 10 jemaah, sebagaimana yang diizinkan panitia kecil salat Idul Fitri BNPB.

Sesuai dengan anjuran pemerintah untuk menjaga physical distancing, antar jemaah diberi jarak dua meter.

Salat Idul Fitri tersebut menghadirkan Imam dan Khatib Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nadjamuddin Ramly dengan khotbah bertema Kehidupan Normal Baru dalam menggapai Keridhaan Allah Subhanahu Wata’ala.

"Saat ini Allah menguji ummatnya dengan wabah pandemik yang sangat berbahaya dan mematikan, sebagaimana firman-Nya dalam Surah AlBaqarah ayat 155-156," kata Nadjamuddin dalam khutbahnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Gaya Hidup Baru

Nadjamuddin juga menyinggung norma hidup normal yang baru dengan mengadopsi protokol kesehatan sebagai karakter pribadi yang akan bergulir menjadi gerakan budaya baru di kalangan umat Islam dan bangsa Indonesia.

Gerakan budaya baru itu akan melahirkan peradaban yang lebih tinggi ketika umat manusia hidup pada tatanan gaya hidup sehat dan merekonstruksi masa depan secara sistemik dan berkelanjutan.

"Protokol Kesehatan ini adalah gagasan cerdas, bernas dan mencerahkan dalam menghadap wabah virus corona," kata Nadjamuddin.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya