Liputan6.com, Jakarta Pemerintah tengah bersiap menerapkan new normal di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Menghadapi fase ini, PT MRT atau Moda Raya Terpadu Jakarta menyiapkan jadwal operasional yang baru.
Humas PT MRT Muhammad Kamaluddin saat dihubungi merdeka.com mengungkapkan, pihaknya akan menambah jadwal operasional MRT pada jam sibuk selama new normal.
"Sekarang kan frekuensinya 30 menit sekali, mungkin nanti pola operasinya kemungkinan di jam sibuk itu lima menit sekali," kata Kamaluddin, Selasa (26/5/2020).Â
Advertisement
Meski demikian, PT MRT belum menentukan secara spesifik rentang waktu jam sibuk. Dia hanya memperkirakan jam sibuk pada pagi mulai sekitar pukul 05.00 WIB. Sementara jam sibuk pada sore hari mulai sekitar pukul 16.00 WIB.
"Ini masih dalam pembahasan (penentuan jam sibuk)," ujarnya.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah meminta masyarakat bersiap menjalani new normal atau kehidupan normal yang baru. Dengan kondisi ini, masyarakat dapat kembali hidup normal namun harus menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).
"Bapak Presiden juga menekankan pentingnya kita harus bersiap siaga untuk menghadapi era normal baru, kehidupan normal baru. Di mana kita akan berada dalam situasi yang beda dengan normal sebelumnya," kata Menko PMK Muhadjir Effendy dalam video conference usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (18/5).
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kritik Ahli Kesehatan
Pernyataan Jokowi ini menuai kritikan pedas. Salah satunya dari Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra.
Hermawan menilai langkah pemerintah pusat mewacanakan new normal di tengah kasus positif Covid-19 meningkat tidak tepat. Seharusnya, pemerintah pusat tetap menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara menyeluruh dan ketat.
"New normal itu sesuatu yang biasa dan memang harus dipersiapkan tetapi memang timingnya harus dilihat baik-baik. Kalau sekarang terlalu gegabah," kata Hermawan saat dihubungi Merdeka.com, Senin (25/5).
Â
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement